REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih tetap menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen, meski kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan. Sejauh ini, perkembangan penerapan PTM di wilayah penyangga Ibu Kota tersebut dinilai masih terkendali.
“Tetap, PTM (di Tangsel) masih 100 persen, dengan catatan kita bagi dua, 50 persen sesi pertama dari jam 07.00 WIB sampai sekian, lalu sesi kedua 50 persen lagi, jadi enggak 100 persen dalam satu waktu,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan di Tangsel, Rabu (26/1/2022).
Benyamin mengatakan, sejauh ini hanya ada satu sekolah yang ditutup sementara lantaran ditemukannya sebanyak 51 kasus Covid-19, yakni di Sekolah Insan Cendekia Madani. Sekolah-sekolah lainnya disebut tidak ada yang ditutup sepanjang pemberlakuan PTM 100 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Deden Deni menambahkan, pihaknya tengah melakukan evaluasi bersama dengan Dinas Kesehatan ihwal upaya antisipasi dari adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Tangsel. Hingga saat ini, kondisi penerapan PTM di sekolah-sekolah yang ada di Tangsel masih terbilang aman.
“Sejauh ini belum ada laporan lagi dan kita juga sudah bikin edaran supaya protokol kesehatannya makin ketat lagi, pengawasan ke anak lebih ditingkatkan lagi. Kita evaluasi dengan Dinkes mempertimbangkan kenaikan kasus, kita tunggu hasil evaluasi,” kata Deden.
Data Dinas Kesehatan Kota Tangsel mencatat, per Rabu (26/1/2022), kasus baru Covid-19 di Tangsel bertambah sebanyak 444 kasus. Penambahan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 413 dalam sehari, sementara tercatat yang sembuh sebanyak 31 orang, dan meninggal dunia nihil.