REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan penyerang Arsenal Emmanuel Adebayor mengecam tindakan manajer the Gunners yang membekukan status Pierre-Emerick Aubameyang terkait permasalahan yang dialami kedua kubu dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya tahu dia melalui banyak hal, karena itu Arsenal harus ada untuk orang seperti dia," kata Adebayor kepada Sky Sports dilansir Eurosport, Rabu (26/1).
Pesepak bola asal Gabon dicopot dari jabatannya sebagai kapten tim pada November 2021 kemarin, karena masalah pelanggaran disiplin kesehatan yang diterapkan kubu Mikel Arteta.
Sementara itu, Aubameyang juga diminta untuk tidak mengikuti sesi latihan bersama rekan-rekan setim. Alhasil, eks pemain Borussia Dortmund itu pun lebih banyak menepi dari atas lapangan.
Adebayor yang juga sempat mengalami periode menegangkan bersama Meriam London pada 2009 percaya, seharusnya pihak klub memberikan dukungan dan mempercayai sang pemain.
"Mereka (Arsenal) tidak pernah tahu bagaimana memaafkan, jadi saya tahu dia telah melalui banyak hal. Auba pemain yang fantastis, saya mendoakan yang terbaik untuknya, saya pun telah mengirimkannya pesan," sambung Adebayor.
Kini ketidakhadiran Aubameyang dalam skuad utama Arsenal telah membuat klub asal London Utara tersebut kembali turun posisinya di papan klasemen Liga Inggris musim 2021/2022.
Lebih jauh Adebayor yang pernah berkostum Real Madrid pada 2011 menilai sulit bagi Aubameyang bertahan di Emirates Stadium, situasi yang sama saat ia hengkang dari Arsenal ke Manchester City.
"Saya rasa tidak, ini yang saya tahu karena itu juga terjadi pada saya. Tidak dengan cara yang sama tetapi di Arsenal, saya akan terkejut melihatnya. Tapi dia pemain hebat jadi mari kita lihat bagaimana akhirnya," kata pria 37 tahun tersebut.
Sebelumnya Aubameyang dilaporkan tidak tertarik untuk pindah ke Arab Saudi setelah Al Hilal dan Al Nassr menyatakan minatnya untuk menandatangani penyerang dengan kesepakatan pinjaman awal.
Menurut banyak laporan, Aubameyang ingin bertahan di Eropa, dengan Juventus, AC Milan dan Paris Saint-Germain di antara klub yang memantau situasi pemain berusia 32 tahun.