Kamis 27 Jan 2022 08:35 WIB

BI Luncurkan LEKSI 2021

Sektor ekonomi dan keuangan syariah terus memberikan kontribusi positif.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Bank Indonesia kembali menerbitkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021 yang diluncurkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas
Foto: Bank Indonesia
Bank Indonesia kembali menerbitkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021 yang diluncurkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia meluncurkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, laporan tersebut memberikan gambaran bahwa sektor ekonomi dan keuangan syariah terus memberikan kontribusi positif pada pemulihan ekonomi nasional.

"Di tengah kinerja ekonomi nasional yang sudah berangsur membaik, terlihat bahwa ekonomi dan keuangan syariah memberikan kontribusi yang positif," kata Perry, Rabu (26/1).

Baca Juga

Sektor-sektor unggulan ekonomi syariah dan pembiayaan syariah di Indonesia mampu terus tumbuh. Sektor seperti pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen Muslim, serta keuangan syariah mampu terus tumbuh dengan baik di tahun kedua pandemi.

Perry mengatakan, hal tersebut perlu mendapat perhatian dan dukungan agar berkontribusi secara lebih optimal

bagi pemulihan ekonomi nasional. Pada edisi tahun 2021, demi meningkatkan kemanfaatannya, LEKSI diperkuat dalam tiga aspek utama.

Pertama, penguatan struktur laporan dengan penambahan pembahasan ekonomi dan keuangan syariah global, serta prospek dan arah kebijakan ke depan. Kedua, perluasan sinergi dengan memuat kebijakan dan program pengembangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama pemerintah dan otoritas terkait dalam sinergi kebijakan nasional.

Ketiga, penguatan bahasan tematik yang fokus pada sektor-sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah nasional. LEKSI 2021 melaporkan empat sektor unggulan halal value chain yang terdiri dari makanan minuman halal, fesyen Muslim, pariwisata, dan farmasi berkontribusi sekitar 25 persen dari ekonomi nasional.

Nilainya diperkirakan akan terus meningkat didukung dengan perkembangan sertifikasi halal. Kebijakan penguatan regulasi sertifikasi halal oleh Pemerintah melalui digitalisasi, dalam rangka mempermudah proses sertifikasi halal, mendorong akselerasi implementasinya bagi pelaku usaha.

LEKSI 2021 juga memuat data peningkatan transaksi produk halal melalui niaga daring. Nominal transaksi produk halal melalui e-commerce marketplace mencapai Rp 12,18 triliun sepanjang Januari hingga Oktober 2021, atau meningkat 6,22 persen (yoy).

Hal ini dikontribusi oleh hari raya Idulfitri yang menjadi salah satu puncak transaksi produk halal. Transaksi produk

yang diperdagangkan melalui platform e-commerce didominasi oleh produk fesyen Muslim yang memiliki pangsa pasar mencapai 91,93 persen.

Tren positif dari nominal transaksi produk halal juga diikuti oleh kenaikan volume transaksi produk halal melalui

e-commerce marketplace yang mencapai 124 juta transaksi. Uang elektronik dan transfer bank menjadi dua metode pembayaran digital utama dalam transaksi produk halal dengan pangsa masing-masing sebesar 49,7 persen dan 14,1 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement