REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perombakan beberapa regulasi yang dilakukan oleh Formula One (F1) membuat kejuaraan F1 2022 menjadi kontes terbuka lebar bagi tim manapun. Pada musim 2021,penggemar dapat menyaksikan persaingat sengit antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton. Verstappen akhirnya menang atas Hamilton sekaligus gelar pertamanya.
Perombakan dalam aturan teknis termasu pengenalan mobil generasi baru berpotensi menghasilkan reset total pada 2022 dengan gambaran persaingan yang sulit ditebak. Dilansir dari Crash, Kamis (27/1/2022), lima pembalap yang berpeluang meraih gelar pada 2022:
1. Lewis Hamilton
Tak bisa disangkal lagi bahwa Hamilton tetap menjadi pembalap nomor satu untuk menjadi yang terbaik musim ini. Ia mungkin bertekad membalas kekalahan dari Verstappen musim lalu. Jika dukungan Mercedes besar untuknya bukan tak mungkin dia akan melaju kencang meninggalkan rivalnya.
Usianya yang sudah 37 tahun seharusnya tak menjadi masalah. Pasalnya, saat ia masih mampu menghasilkan beberapa penampilan terbaiknya pada tahun 2021, terutama pada paruh kedua.
2. Max Verstappen
Sebagai juara bertahan, Verstappen akan memulai musim 2022 sebagai salah satu favorit juara. Penampilan konsisten pembalap Red Bull tahun lalu sebuah pesan bagi rival-rivalnya. Ia kini bisa membuktikan mampu mengatasi tekanan pertarungan kejuaraan dunia hingga bisa mengalahkan Lewis Hamilton dalam pertarungan head to head.
Di usianya yang baru 24 tahun, masih ada ruang untuk perbaikan bagi sang pembalap. Puncak kesuksesannya mungkin akan terjadi beberapa tahun mendatang. Tentu itu jelas tak menyenangkan bagi pesaingnya.
Masih perlu dilihat bagaimana Red Bull memberikan dukungan kepada Verstappen musim ini untuk menggulingkan dominasi Mercedes. Jika Red Bull benar-benar menemukan posisi kompetitif lagi, Verstappen pasti akan menjadi salah satu calon juara terdepan.
3. Charles Leclerc
Ferrari mungkin tak cukup optimistis untuk bisa kembali ke jalur kemenangan pada tahun 2022. Tetapi ada perlu dicatat Charles Leclerc meraih dua kemenangan dan Sembilan pole position. Dia juga memiliki lebih banyak pengalaman daripada ketika ia pertama kali menjadi sorotan sebagai pembalap Ferrari pada tahun 2019.
Pemain 24 tahun tersebut mungkin tergelincir di belakang rekan satu timnya Carlos Sainz di kejuaraan pada hari terakhir musim lalu. Namun ia masih menghasilkan tahun 2021 yang luar biasa. Dia tampil cukup konsisten. Leclerc terus membuktikan bakatnya di balapan.
Jika dia terus bekerja keras dan tak membuat kesalahan aneh seperti kecelakaan di kualifikasi Monaco, Leclerc memiliki semua potensi untuk menjadi juara dunia tahun 2022.
4. Fernando Alonso
Musim 2022, Fernando Alonso akan bergantung sepenuhnya kepada paket dukungan yang diberikan Alpine. Dua gelar juara dunia atas namanya serta pengalaman dalam pertarungan kejuaraan dunia selama bertahun-tahun, rasa lapar yang lama mengendap pada Alonso bisa menjadi pelecut dia menjadi yang terbaik.
Meskipun menjadi pembalap tertua di grid pada usia 40 tahun, Alonso membuktikan bahwa dia tak kehilangan keajaibannya. Beberapa kali ia tampil luar biasa selama masa comebacknya. Alpine berharap pengenalan konsep mesin baru yang dikembangkan selama dua tahun terakhir bersama dengan aturan teknis baru dapat mendorong tim lebih dekat ke garis depan.
Dan jika Angelo-Prancis bisa memberikan Alonso mobil yang tepat, tak diragukan lagi, dia memiliki peluang menjadi pemenang.
5. George Russel
Dengan asumsi Mercedes berhasil mengembangkan mobil kompetitif menuju era baru F1, Russel dapat menemukan jati dirinya sebagai penantang gelar di musim pertamanya mengemudikan mesin terdepan. Russel menunjukkan performa bagus ketika menggantikan Hamilton di GP Sakhir 2022 hingga bisa mengungguli rekan satu timnya Valtteri Bottas dan nyaris menang di GP pertamanya yang luar biasa.
Bagaimana Russel menangai tekanan atas sorotan yang tertuju kepadanya bersama Mercedes dan bagaimana dia melawan Hamilton akan menjanjikkan salah satu alur cerita yang paling menarik diikuti pada tahun ini.
Ia memang tak banyak yang diketahui dalam daftar pembalap top. Namun jika dia mencapai level tinggi sebagaimana yang diyakini di Puddock bahwa dia mampu, pembalap Inggris berusia 23 tahun tersebut bisa menjadi kuda hitam dalam perburuan gelar.