Kamis 27 Jan 2022 20:00 WIB

Waspada Omicron, Spesimen Satu Warga di Tasikmalaya Dicek Lebih Lanjut  

Warga itu kontak dengan temannya di Jakarta, yang lalu dikabarkan positif omicron.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Asep Hendra.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Asep Hendra.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya meminta pemeriksaan lebih lanjut spesimen salah satu warga yang positif Covid-19. Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk memastikan apakah warga tersebut terpapar Covid-19 varian omicron atau bukan.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra, warga tersebut dilaporkan pernah melakukan kontak dengan temannya di Jakarta. Ketika sampai di Tasikmalaya, kata dia, warga tersebut mendapat kabar bahwa temannya di Jakarta itu terpapar Covid-19 varian omicron. “Saat diperiksa di sini (Tasikmalaya), dia positif (Covid-19). Kami langsung periksakan spesimennya ke provinsi, untuk diperiksa omicron atau bukan,” kata dia, Kamis (27/1/2022).

Sejauh ini belum ada kabar soal hasil pengecekan spesimen itu. “Belum keluar hasilnya. Paling cepat tanggal 31 Januari,” ujar Asep.

Asep menjelaskan, saat ini warga tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Warga tersebut dikabarkan tidak menunjukkan gejala. “Dia juga sudah mendapatkan booster (vaksinasi dosis ketiga), jadi antibodinya cukup baik untuk melawan Covid-19,” kata Asep.

Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Dinkes Kota Tasikmalaya disebut telah melakukan penelusuran (tracing) dan pengetesan (testing) terhadap kontak erat pasien itu. Dilaporkan hasilnya tidak ada yang positif Covid-19.

Menurut Asep, sejauh ini di Kota Tasikmalaya belum terdeteksi adanya kasus Covid-19 varian omicron. Kendati demikian, kata dia, pemerintah daerah tetap waspada akan potensi penyebaran omicron. Menurut dia, upaya 3T (testing, tracing, treatment) terus diupayakan.

Masyarakat pun diingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). “Hanya itu pencegahan yang bisa dilakukan. Kalau semua terus abai, ya pasti akan datang juga (omicron),” kata Asep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement