Jumat 28 Jan 2022 19:45 WIB

Quick Commerce Bersiap Jadi Generasi Ketiga Industri e-Commerce

Perdagangan ritel berevolusi dari awalnya toko konvensional menjadi pengiriman dalam 2-3 hari sampai dan sekarang menjadi model bisnis generasi ketiga yang disebut quick commerce atau q-commerce.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Partner
.
.

Quick commerce mulai bermunculan di Indonesia/ Foto: olahan pribadi dengan Canva
Quick commerce mulai bermunculan di Indonesia/ Foto: olahan pribadi dengan Canva

Siapa yang masih ingat ketika Domino's Pizza pertama kali menerapkan aplikasi lacak pesanan? Kita bisa mengetahui posisi pizza delivery expert yang mengantarkan pesanan kita dengan garansi pengiriman 30 menit sampai.

Sekarang banyak dari kita melakukan hal sama dengan mode pengantaran makanan cepat saji ala GrabFood dan GoFood, bahkan diikuti peritel-peritel sembako selama pandemi Covid-19.

Perdagangan ritel berevolusi dari awalnya toko konvensional menjadi pengiriman dalam 2-3 hari sampai di platform e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia, dan sekarang menjadi model bisnis generasi ketiga yang disebut quick commerce atau q-commerce.

Awalnya quick commerce sebatas mengirimkan barang-barang pesanan berukuran kecil dalam waktu kurang dari satu jam. Kini toko kelontong, supermarket, dan pedagang lokal beramai-ramai membuka layanan sama.

Lonjakan permintaan untuk layanan quick commerce terbilang luar biasa di negara kita. Contohnya saya hari ini mendadak membutuhkan alat untuk mengganti modul mesin cuci saya yang tiba-tiba rusak.

Tukang service mesin cuci yang membantu saya membutuhkan alat tersebut segera. Saya lalu membuka salah satu platform belanja online, mencari penjual alat yang saya maksud di Bekasi - kota yang sama dengan tempat tinggal saya - kemudian saya memilih pengiriman instan satu jam.

Memang saya harus membayar ongkos pengiriman dua kali lipat dari pengiriman reguler. Namun, hasilnya? Simsalabim, 25 menit kemudian modul mesin cuci yang saya inginkan sampai di rumah.

Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) tentang The Future of the Last-Mile Ecosystem memperkirakan industri e-commerce tumbuh 10 persen per tahun di seluruh dunia hingga 2030. Jumlah armada pengiriman di 100 kota utama di dunia akan meningkat 36 persen.

Indonesia pun tak mau ketinggalan menampung potensi ini. Memang benar, perusahaan spesifik yang melabeli diri sebagai quick commerce belum begitu banyak. Namun, beberapa pemain sudah menarget kota-kota besar melalui jaringan gudang mikro mereka, biasanya dikenal sebagai logistik in-house, cloud stores, atau dark stores.

Saya sendiri bertanya-tanya, seberapa urgent layanan instan dengan pengiriman maksimal 15 menit ini? Apakah layanan pengiriman satu hari sampai (same-day service) yang diberikan perusahaan e-commerce kebanyakan sekarang tidak cukup memuaskan?

Rupanya di pasar luar negeri, seperti Eropa, Amerika, bahkan India yang terdekat dengan kita, layanan pengiriman satu hari sampai ternyata tidak cukup memuaskan. Banyak calon pembeli yang menginginkan barangnya sekarang juga. Apalagi pandemi meningkatkan kebutuhan akan kecepatan dan kenyamanan, lebih dari sebelumnya.

Amerika Serikat punya Gopuff, start-up q-commerce yang didirikan di Philadelphia pada 2013. Sasarannya pelajar dan mahasiswa.

Cina punya Dingdong Maicai, Miss Fresh, dan Meituan Maicai. Jerman punya Gorillas yang didirikan 2020, tetapi sudah melayani pelanggan di lebih 50 kota seluruh Eropa dan Amerika.

Salah satu start-up di Indonesia yang mencoba peruntungan sebagai quick commerce adalah Astro. Pendirinya para senior leader di perusahaan teknologi, seperti Tokopedia, Traveloka, dan Sirclo.

Astro menawarkan kenyamanan dan kecepatan melalui pengiriman instan, toko online yang buka 24 jam setiap hari dengan produk beragam. Perusahaan yang baru debut di Senayan, Jakarta September 2021 ini mengirimkan barang dalam waktu 15 menit.

Target pasarnya adalah kalangan muda dan dewasa yang mengedepankan kenyamanan dan kualitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Indonesia sekarang berada di pusat industri quick commerce yang baru lahir. Seberapa meledak bisnis baru ini di masa depan? Seberapa komitmen perusahaan q-commerce lokal nantinya memosisikan diri supaya sesuai dengan harapan pelanggan? Let's see.

sumber : https://bundalogy.republika.co.id/posts/35271/quick-commerce-bersiap-jadi-generasi-ketiga-industri-e-commerce
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement