Jumat 28 Jan 2022 21:52 WIB

Sekolah di Kota Bogor Belum Bisa Gelar PTM 100 Persen, Ini Alasannya

Sekolah-sekolah di Kota Bogor menerapkan PTM 50 persen sejak Oktober 2021.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Guru mengajar siswa saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Harjasari 01, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/10/2021). Pemerintah Kota Bogor mulai melaksanakan PTM Terbatas tahap pertama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diikuti 36 sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Guru mengajar siswa saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Harjasari 01, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/10/2021). Pemerintah Kota Bogor mulai melaksanakan PTM Terbatas tahap pertama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diikuti 36 sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Sejak Oktober 2021, sekolah-sekolah di Kota Bogor sudah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen. Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bogor, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor masih memberlakukan PTM berkapasitas 50 persen dengan pengetatan protokol kesehatan.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi, mengatakan, pihaknya sudah membuat Surat Edaran (SE) pada pertengahan Januari ke semua sekolah. Di mana, dalam surat edaran tersebut tertulis jika belum ada sekolah yang bisa menggelar PTM 100 persen.

Baca Juga

“Tidak menutup kemungkinan waktu itu sekolah sudah pada bersiap 100 persen. Kita monitor ke lapangan melalui pengawas, anggota kita di Disdik menyebar ke semua sekolah untuk tidak melalukan PTM 100 persen,” ujar Hanafi melalui telepon selulernya, Jumat (28/1/2022).

Melihat peningkatan kasus Covid-19, Hanafi mengatakan, berdasarkan hasil konsolidasi PTM di sekolah-sekolah bisa ditutup, diteruskan, dan dilakukan opsi lain. Hal itu ditentukan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.

Di samping itu, Hanafi menyebutkan, di Kota Bogor sendiri sudah ditemukan beberapa kasus Covid-19 di sekolah-sekolah yang menggelar PTM. Beberapa di antaranya, satu siswa di SMPN 6 Kota Bogor, satu siswa di SMA Bina Insani, dan satu siswa di Regina Pacis.

“Di SMA Bina Insani saya koordinasi dnegan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan. Tapi karena Bina Insani sekolah swasta ads TK SD SMP SMA, kira sepakat menutup semua lima hari pertama sesuai SKB 4 menteri,” ucapnya.

Tak hanya itu, ada tiga sekolah dasar yang masing-masing terdapat siswa terpapar Covid-19. Sehingga, Hanafi menyatakan total ada enam sekolah ditutup karena ditemukan kasus Covid-19.

“Masih ditutup PTM-nya. Hanya saja pembelajaran masih dijalankan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring, sambil menunggu hasil tracing kontak erat dari pasien Covid-19,” jelasnya.

Hanafi pun menyarankan agar para orangtua memastikan putra dan putrinya tetap steril di manapun mereka berada. Tidak hanya saat di sekolah dengan sarana dan prasarana yang disediakan, namun juga saat di luar sekolah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement