ANTARIKSA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb Space Telescope (JWSP) akan menjadi lompatan besar ilmu pengetahuan ke depan, terutama dalam upaya manusia memahami alam semesta dan asal-usulnya. Webb akan memeriksa setiap fase sejarah kosmik, mulai dari pancaran cahaya pertama setelah dentuman besar (Big Bang) hingga pembentukan galaksi, bintang, planet, dan evolusi tata surya kita.
Tugas super ambisius itu sesuai dengan nilai James Webb. Teleskop itu merupakan teknologi lanjutan dari generasi sebelumnya seperti Hubble Space Telescope. Butuh waktu 25 tahun untuk menyelesaikan alat pengamat otonom yang bertugas di titik singgung antara Bumi dan Matahari tersebut.
Tidak kurang dari 10 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 150 triliun anggaran dihabiskan untuk teleskop bermata emas. Nilai itu hampir dua kali lipat dari APBD DKI Jakarta tahun 2022 sebanyak Rp 82,47 triliun. Apakah angka fantastis itu akan sesuai dengan capainnya, pantas untuk ditunggu. Namun, NASA telah memiliki sejumlah tema besar tugas Webb.
Berikit adalah empat tema tujuan utama Teleskop Webb:
1. Akhir Abad Kegelapan: Cahaya Pertama dan Reionisasi
Teslekop Webb akan menjadi mesin waktu yang kuat dengan penglihatan inframerah yang akan mengintip jauh ke belakang hingga ke titik 13,5 miliar tahun lalu. Ia akan melihat bintang dan galaksi pertama yang terbentuk dari kegelapan alam semesta yang baru.
2. Pembentukan Galaksi
Sensitivitas inframerah Webb yang belum pernah ada sebelumnya akan membantu para astronom membandingkan galaksi paling samar dan paling awal dengan galaksi spiral dan elips besar saat ini. Ini akan membantu ilmuwan memahami bagaimana galaksi berkumpul selama miliaran tahun.
3. Kelahiran Bintang dan Sistem Protoplanet (Embrio Planet)
Webb akan mampu melihat dan menembus masuk ke dalam awan debu tebal yang tidak tembus cahaya. Ini adalah tempat para bintang dan sistem planet dilahirkan.
4. Sistem Planet dan Asal Usul Kehidupan
Webb akan mengirim lebih banyak informasi tentang atmosfer planet ekstrasurya, dan bahkan mungkin menemukan bangunan kehidupan lain di alam semesta. Selain sistem planet lain, Webb juga akan mempelajari objek di dalam Tata Surya kita sendiri.
Saat ini, teleskop Webb telah berada di tempat tujuannya, yaitu Lagrange poin 2 atau L2 yang berjarak 1,5 juta kilometer dari Bumi. Ini aladah titik dimana tarikan antara gravitasi Matahari dan Bumi akan diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari sistem yang berputar.
Menurut NASA, Antena High-Gain Webb telah diaktifkan. Artinya, ilmuwan di Bumi sudah bisa memulai pengamatan melalui pita radio Deep Space Network Ka. Saluran ini menyediakan kecepatan yang jauh lebih tinggi untuk mengunduh gambar dan data sains untuk dianalisis.
Webb akan mencoba mengambil beberapa pengamatan untuk memulai uji fokus 18 cermin heksagolnya. Secara resmi, pengamatan ilmiah Webb akan dimulai pada Juni atau Juli mendatang.