Tanggal 31 Januari 2022 adalah momen bersejarah bagi gerakan Muhammadiyah. Pagi itu di Muhammadiyah Australia College kampus Melton Victoria, Australia ramai dengan pengunjung. Mereka adalah orang tua serta siswa yang bersekolah Muhammadiyah Australia College. Hari itu adalah hari pertama masuk sekolahsehingga pihak sekolah melakukan pengukuhan yang disertai dengan morning tea.
Dewan Direksi Perguruan Tinggi, Kepala Sekola dan staf menyambut setiap siswa dan orangtua atau tamu undangan di pintu gerbang sekolah pada hari pertama resmi beroperasinya lembaga pendidikan pertama Muhammadiyah di Australia. Di front office serta ruang kelas dipasang spanduk besar bertuliskan, “Selamat datang di Muhammadiyah Australia College: School of Akhlaq, School of Ihsan”.
Kepala Sekolah Muhammadiyah Australia Collage, Muhammad Edwars dalam sambutannya menjelaskan tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan pendidikan Australia dalam mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga dunia yang berkontribusi pada komunitas yang lebih luas.
“Saya menegaskan kepada semua bahwa sekolah memiliki komitmen menerapkan nilai-nilai Islam yang kuat dan akan menunjukkan rasa hormat dan penghormatan terhadap Alquran dengan merekrut guru-guru berkualitas yang memiliki sanad, “paparnya.
Edwars menambahkan bahwa keterlibatan orang tua dalam perjalanan pendidikan anak mereka adalah sangat penting. Mereka didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan dan memberikan nasihat dan dukungan.
Sementara itu, President of the Muhammadiyah Australia College Board of Directors, Hamim Jufri, menyampaikan pidato singkat tentang visi dan misi College.
Morning tea yang disertai pengajian pertama ini tidak hanya menjadi tanda untuk perayaan pada hari yang bersejarah ini, tetapi juga sebagai ucapan terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan anak-anak mereka dalam pengasuhan Muhammadiyah Australia Collage. Ditemani dengan makanan ringan dan minuman, siswa, orang tua, guru, dan anggota dewan saling mengenal dan mengobrol dalam suasana santai. Para orang tua dan siswa merasa seperti di rumah sendiri dan sangat terkesan tidak ada jarak di antara mereka.
Pukul 10.00, guru kelas mengantar siswanya ke kelas masing-masing. Tak ada satu siswa pun yang menangis atau berpegangan pada orang tua mereka atau pun merasa cemas. Mereka pindah ke kelas mereka dengan tertib, senyum lebar terpancar dari wajah mereka. Tak butuh waktu lama bagi para siswa untuk mengenal satu sama lain dan mereka pasti tidak malu untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam diskusi kelompok. Mereka seperti sudah lama saling mengenal.
Hari itu juga merupakan hari pertama melaksanakan Shalat Zhuhur berjamaah di sekolah pada penghujung waktu makan siang. Siswa berwudhu pada pukul 13.30 dan menuju ke mushala sementara di bawah pengawasan staf pengajar.
Sungguh menarik, salah satu siswa, secara sukarela mengumandangkan adzan, dan semua siswa lainnya, laki-laki dan perempuan, mendengarkan dengan penuh perhatian dalam diam. Masya Allah. Mereka tampak tenang dan fokus selama berdoa.
Tiba pukul 15:20 orang tua mereka datang dan mereka disambut oleh wajah anak-anak mereka, yang berseri-seri penuh senyum, serta penuh energi untuk menceritakan kepada mereka kisah hari pertama mereka di sekolah baru mereka.(Diterjemahkan oleh Maya dari FB Muhammadiyan Australia College)
Ikuti informasi penting dan keren setiap hari dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com