REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON — Pejabat terpilih di Boston membela Wali Kota Michelle Wu yang menerima serangan "rasialis, anti-Asia, dan seksis" usai politisi dari Partai Demokrat itu memberlakukan peraturan pembatasan sosial Covid-19.
Anggota House of Representative dari Partai Demokrat Ayanna Pressley dan puluhan pejabat terpilih lainnya mengecam "ancaman kekerasan dan kebencian" terhadap Wu dan keluarganya.
"Sejauh ini kebencian, racun dan vitriol semacam ini terlalu sering bagi perempuan berwarna di politik dan kami bertanya-tanya apakah racun dan vitriol akan diarahkan pada walikota bila ia bukan seorang perempuan, minoritas berwarna, atau penoreh sejarah yang tak ragu seperti Walikota Wu," kata Pressley, jaksa distrik, sheriff, dan sejumlah anggota parlemen dan dewan kota Boston, Rabu (2/2/2022).
Hampir setiap hari keputusannya mewajibkan vaksin bagi pegawai kota, restoran dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya diprotes. Sejumlah orang menyebut Wu sebagai "Walikota Wuhan."
The Boston Globe melaporkan beberapa orang menuduhnya memiliki koneksi dengan Partai Komunis Cina. Sementara pengunjuk rasa rutin turun ke jalan di depan rumahnya yang ia tinggali bersama keluarganya.
Wu besar di Chicago dan putri dari imigran asal Taiwan. Pada bulan November lalu ia menjadi perempuan dan orang berwarna pertama yang terpilih sebagai walikota Boston.