Kamis 03 Feb 2022 03:07 WIB

Bantaeng Dilanda Hijan Disertai Angin Kencang, 39 Rumah Rusak

Sebanyak 39 kepala keluarga terdampak akibat rumah rusak ini.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agus raharjo
Warga berada di dekat bangunan rumah yang rusak akibat puting beliung di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/1/2022). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Warga berada di dekat bangunan rumah yang rusak akibat puting beliung di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/1/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 39 rumah warga di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga berat. Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat yang disertai angin kencang berlangsung pada Selasa (1/2/2022) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

"Dari total rumah rusak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng merinci rumah rusak ringan berjumlah sembilan unit dan rusak berat 30 unit," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, kejadian ini berdampak pada 39 kepala keluarga (KK) di Desa Pajukukang, Kecamatan Pajukukang. BPBD melaporkan tidak ada korban luka atau mengungsi akibat peristiwa tersebut.

Angin kencang juga menyebabkan tempat usaha rusak berat enam unit dan fasilitas ibadah rusak ringan satu unit. Lebih lanjut, Muhari mengatakan BPBD bersama unsur-unsur daerah, TNI, Polri, dinas terkait, taruna siaga bencana (Tagana), Palang Merah Indonesia (PMI), aparat kecamatan dan relawan membantu warga yang rumahnya rusak.

BPBD memastikan keluarga yang terdampak aman dari kerusakan rumah. Disamping itu, BPBD memberikan bantuan logistik kepada mereka. "Berdasarkan prakiraan cuaca esok hari, Kamis (3/2/2022), Kecamatan Pajukukang terpantau berawan sepanjang hari," katanya.

Namun demikian, pihaknya mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga. Khususnya selama puncak musim hujan di bulan Februari ini. Sebab, angin kencang masih dapat berpotensi terjadi bersamaan dengan turunnya hujan lebat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement