REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berkomitmen untuk mendukung aktivitas bisnis berkelanjutan melalui pembiayaan ke pelaku usaha yang menerapkan bisnis berbasis lingkungan, sosial, tata kelola (ESG). Dari total portofolio BRI selama 2021, sebagian besarnya disalurkan untuk aktivitas bisnis berkelanjutan.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, dalam konteks ESG, BRI sudah masuk kategori first mover yang ke depan diharapkan beranjak ke kategori firtst runner. "Kita punya aspirasi tidak hanya yang memulai tetapi juga terdepan sebagai bank yang concern terhadap implementasi ESG di Indonesi dan Asia Tenggara," kata Achmad, Kamis (3/2/2022).
Dari total portfolio kredit BRI, sebesar 65,5 persen atau setara dengan Rp617,8 triliun diantaranya disalurkan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan (Sustainable Business Activities). Angka tersebut tumbuh sebesar 12,2 persen secara year on year (yoy). Hal ini menjadikan BRI sebagai bank dengan portofolio kredit untuk bisnis yang berkelanjutan terbesar di Indonesia.
Menurut Achmad, pembiayaan untuk usaha berbasis ESG ini masih didominasi oleh sektor UMKM dengan nilai mencapai sekitar Rp550 triliun. Sektor tersebut kebanyakan bergerak di bidang renewable energy serta ada juga pembiayaan untuk clean transportation seperti MRT dan LRT.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan manajemen perseroan juga akan menyiapkan unit usaha khusus yang menggarap pembiayaan aktivitas bisnis berkelanjutan ini. "Kita sudah merencanakan membentuk unit khusus yang fokus kepada pengelolaan prinsip-prinsip ESG," kata Sunarso.
Sunarso mengatakan, BRI berkomitmen kuat untuk menjaga integrasi aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola atau Governance dalam kegiatan usaha, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia perbankan yang semakin kompleks.