Jumat 04 Feb 2022 15:37 WIB

Kasus Covid-19 Bertambah, PTM Kabupaten Semarang tak Berubah

Bupati sebut pelaksanaan PTM 100 persen tetap akan menyesuaikan perkembangan situasi.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Peserta didik SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang mendapatkan penyuntikan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 – 11 tahun, di sekolahnya, Senin (20/11). Program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 – 11 tahun di daerah ini telah dimulai sejak akhir pecan kemarin.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Peserta didik SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang mendapatkan penyuntikan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 – 11 tahun, di sekolahnya, Senin (20/11). Program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 – 11 tahun di daerah ini telah dimulai sejak akhir pecan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang terus bertambah. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kominfo Kabupaten Semarang, dalam tiga hari terakhir, daerah ini mencatatkan penambahan 29 kasus baru Covid-19.

Sehingga kasus aktif Covid-19 di Labupaten Semarang sampai dengan Jumat (4/2/2022) tercatat sebanyak 50 kasus. Sementara dalam periode hari yang sama tercatat hanya ada lima kasus kesembuhan.

Baca Juga

Dalam situasi ini, Bupati Semarang tetap tidak melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Layanan pendidikan, PTM 100 persen di Kabupaten Semarang sampai dengan hari ini masih terus berlanjut.

Alasannya, sejauh ini tidak ditemukan penularan Covid-19 dari kegiatan PTM di sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen. “Hingga saat ini, kebijakan PTM di Kabupaten Semarang belum ada perubahan dan masih dilanjutkan,” kata Ngesti.

Kendati begitu, lanjut Ngesti, pelaksanaan PTM 100 persen di Kabupaten Semarang tetap akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi terbaru di lingkungan belajar.

Jika memang nantinya ditemukan kasus Covid-19 di lingkugan belajar yang ada di Kabupaten Semarang, maka pelaksanaan PTM di sekolah yang bersangkutan tentunya akan dilakukan evaluasi.

Maka pelaksanaan PTM 100 persen di sekolah yang bersangkutan akan dihentikan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) serta dilakukan langkah-langkah tracing dan skrining.

“Tetapi harapan kami, di Kabupaten Semarang jangan sampai terjadi penularan di lingkungan sekolah atau lonjakan kasus baru yang semakin tinggi dan dapat mempengaruhi pelaksanaan PTM yang sudah berjalan,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement