REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laporan pekerjaan suram yang disiapkan oleh Gedung Putih tak pernah tiba pada Jumat (4/2/2022). Sebaliknya, Presiden AS Joe Biden mendapatkan kejutan yang menyenangkan bahwa ekonomi AS mendapat dukungan dari tambahan 467 ribu pekerjaan baru pada Januari.
Ini menunjukkan bahwa cengkeraman pandemi pada ekonomi AS telah perlahan berkurang, meskipun negara ini masih bergulat dengan inflasi. "Negara kami menangkap semua yang dilemparkan Covid-19, dan kami kembali lebih kuat," kata Biden di Gedung Putih.
Laporan pekerjaan menunjukkan AS telah memasuki fase baru dalam pemulihannya dari pandemi. Pada hari itu juga, DPR meloloskan rancangan undang-undang untuk memulai produksi dan pengembangan chip komputer.
Ekonom Harvard University Jason Furman mengatakan laporan pekerjaan menunjukkan bahwa pengusaha dan pekerja telah mengatasi kekacauan yang disebabkan oleh pandemi. "Virus (Covid-19) menjadi salah satu faktor di antara banyak faktor lain, tapi tidak lagi menjadi yang dominan," kata Furman.
Laporan pekerjaan yang kuat dapat memberikan alasan bagi bank sentral AS Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dan menarik kembali dukungannya bagi ekonomi untuk mengurangi inflasi. Kepala ekonomi di konsultan RSM, Joe Brusuelas, mengatakan pasar tenaga kerja yang sold memudahkan The Fed untuk menaikkan suku bunga tanpa terlalu mengganggu pertumbuhan.
Ada kemungkinan pekerja akan lebih produktif saat keluar dari pandemi. Sehingga, pertumbuhan lebih mudah terjadi saat suku bunga naik.