Ahad 06 Feb 2022 20:26 WIB

Angka Covid-19 Rusia Melonjak 10 Kali Lipat

Meski mengalami lonjakan, angka kematian cenderung stabil.

Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung berjalan di rumah sakit COVID-19 di Kommunarka, di luar Moskow, Rusia, Senin, 22 November 2021.
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung berjalan di rumah sakit COVID-19 di Kommunarka, di luar Moskow, Rusia, Senin, 22 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan rekor jumlah harian untuk infeksi Covid-19 sebanyak 180.071 kasus, Ahad (6/1) waktu setempat. Ini merupakan lonjakan sepuluh kali lipat dari sebulan lalu ketika varian omikron menyebar ke seluruh negeri.

Gugus tugas covid Rusia mencatat sekitar 2.800 kasus lebih banyak dari yang tercatat pada hari sebelumnya. Lonjakan kasus dimulai pada pertengahan Januari ketika kasus baru setiap harinya rata-rata 17 ribu.

Baca Juga

Meskipun jumlah infeksi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, kematian harian terkait Covid-19 tetap stabil bahkan sedikit menurun. Dalam 24 jam terakhir, tercatat 661 angka kematian Covid-19 dalam 24. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan hari sebelumnya 796 angka kematian.

"Secara keseluruhan sejak pandemi, tercatat 12,8 juta infeksi dan 335.414 kematian," kata gugus tugas Covid Rusia seperti dilansir laman Washington Post, Ahad.

Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pemerintahnya tengah mempertimbangkan melonggarkan beberapa pembatasan virus Corona, meskipun infeksi melonjak. Putin mengatakan kepada asosiasi bisnis top Rusia bahwa pihak berwenang tidak merencanakan lockdown atau karantina wilayah maupun pembatasan tambahan lainnya karena lonjakan tersebut.

Apalagi, pemerintah juga mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan bagi mereka yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19. Peraturan yang ada mengamanatkan bahwa orang-orang di posisi itu harus mengasingkan diri selama tujuh hari.

Rusia berulang kali menolak gagasan untuk memberlakukan penguncian. Moskow hanya pernah memberlakukan sekali masa karantina, yakni pada 2020 lockdown selama enam minggu. Kemudian pada Oktober 2021 banyak orang juga diperintahkan untuk tidak bekerja selama sekitar satu minggu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement