REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo menduga mobil sedan yang menabrak separator busway dan terbakar di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (7/2) dini hari melaju dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang di dalamnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan sekitar pukul 00.30 WIB. Salah satunya, yakni putra sulung dari Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwan, AKP Novandi.
"Memang di depan separator itu ada jalan turunan dari jalan layang Senen dan mungkin dengan kecepatan cukup tinggi sehingga kemudian menabrak separator. Itu mungkin menimbulkan percikan api," kata Sambodo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Sambodo menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab kecelakaan sedan bernomor polisi B 1102 NDY itu. "Namun, hingga terjadinya kebakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan," kata Sambodo.
Polisi telah mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan tunggal itu, yaitu bernama Novandi Arya Kharizma. Novandi merupakan putra pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang.
Ia juga seorang anggota kepolisian berpangkat AKP dan menjabat sebagai kasat Polairud Polres Berau. Polisi masih berupaya mengidentifikasi korban lainnya melalui pemeriksaan forensik.
Adapun kecelakaan bermula saat kendaraan sedan berjalan dari arah selatan ke utara di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sesampainya di seberang Terminal Bus Senen, kendaraan menabrak separator TransJakarta kemudian terbakar. Kendaraan itu mengalami kerusakan karena seluruh bodi terbakar.