REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berupaya membuka kesempatan kepada mahasiswa dan alumninya untuk belajar serta bekerja di luar negeri. Kali ini, Vokasi UMM memberangkatkan sepuluh lulusannya ke Jepang dan Kuwait melalui program training dan penempatan kerja bagi alumni.
Dosen keperawatan UMM, Lilis Setyowati menjelaskan, salah satu tujuan program ini untuk membangun citra bagus bagi lulusan vokasi. Selain itu, juga sebagai upaya mengembangkan keahlian dan menambah pengalaman bekerja di luar negeri. "Pengalaman terkait dapat membuka pikiran dan wawasan baru terkait keperawatan," kata Lilis.
Program pelatihan dan penempatan kerja di Jepang dan Kuwait juga mampu membuka pikiran lulusan vokasi. Mereka menjadi tahu bahwa lapangan kerja di luar Indonesia masih banyak dan siap untuk ditaklukan.
Sementara itu, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, UMM, Tulus Winarsunu mengungkapkan, program ini berawal dari kerja sama antara Vokasi UMM dengan lembaga dan perusahaan luar negeri. Dua di antaranya yakni hubungan baik dengan Indomobil dari Jepang dan Royal Hayat dari Kuwait.
Selain itu, pihaknya juga sudah menggaet perusahaan di bidang sending documentations. Hal ini diperlukan guna memperlancar dokumen persyaratan sampai ke negera yang dituju.
Menurut Tulus, bukan hanya mahasiswa dan lulusan UMM yang berkesempatan mengikuti program ini. Para pegawai yang ada di Rumah Sakit Umum (RSU) UMM juga diberi peluang untuk pergi ke luar negeri. Dengan begitu, mereka bisa belajar banyak keahlian dan pengetahuan yang belum pernah dimiliki.
Khusus untuk mereka yang berangkat ke Jepang, akan ada pelatihan bahasa Jepang selama enam bulan. Sementara itu, untuk mereka yang ke Timur Tengah tidak harus melalui pelatihan bahasa. "Kali ini, sepuluh orang lulusan Vokasi UMM yang berhasil lolos dan siap berangkat. Delapan orang akan pergi ke Jepang dan dua orang lainnya diberangkatkan ke Kuwait” jelasnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (8/2/2022).
Salah satu lulusan yang akan berangkat ke Jepang, Ismail Mahasba merasa senang bisa sukses melewati dan mengikuti program terkait. Ismail harus meyakinkan diri serta orang tua bahwa dirinya sanggup dan bisa berangkat bekerja di Jepang. Apalagi ini menjadi pengalaman pertamanya pergi ke luar Indonesia.
Ismail berharap progam seperti ini bisa terus berlanjut sehingga adik-adik tingkatnya bisa merasakannya dan bekerja di luar negeri. Mungkin bisa dikembangkan lagi sehingga negara-negara tujuan bisa bertambah. Kemudian kualitas dan kuantitas penerima juga dapat terus ditingkatkan ke depannya.