Kamis 10 Feb 2022 17:04 WIB

Masyarakat DIY Diminta Semakin Waspada Setelah Penemuan Kasus Omicron

DIY mengumumkan ada 73 kasus omicron di wilayah setempat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ilham Tirta
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie.
Foto: Silvy Dian Setiawan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat DIY diminta tetap waspada mengingat penyebaran varian omicron sudah ditemukan di wilayah itu. Penerapan protokol kesehatan (prokes) pun diminta diketatkan mengingat omicron lebih menular dari varian Covid-19 lain.

"Sebenarnya yang saya harapkan dengan adanya positif omicron, warga DIY diharapkan waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (10/2).

Baca Juga

Setidaknya, sudah dilaporkan kasus positif omicron sebanyak 73 kasus di DIY berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Selain itu, masyarakat juga diminta tetap waspada karena varian delta juga masih ada di DIY.

Total ada 83 sampel yang diperiksa dengan metode WGS, dengan 73 diantaranya positif omicron. Sedangkan, delapan kasus juga ditemukan positif varian delta atau sebesar 17 persen dari sampel yang diperiksa tersebut.  

"Yang perlu kita lakukan adalah penguatan prokes, prokesnya dikuatkan lagi baik di destinasi wisata, perhotelan, tempat perbelanjaan itu dikuatkan," ujar Pembayun.

Sebagian besar kasus positif tersebut juga merupakan pelaku perjalanan yang datang ke DIY. Pihaknya juga sudah memberikan notifikasi kepada daerah asal tempat dari kasus  yang ditemukan tersebut berasal.

"Ada notifikasi, hasil (positif) dari orang luar DIY dinotifikasi ke daerah lain. Yang positif yang diketahui di DIY juga harus mendapatkan perlakuan karantina di daerah asalnya," jelasnya.

Kedepan, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan dengan metode WGS untuk memetakan penyebaran omicron maupun varian lainnya di DIY. Termasuk pemeriksaan PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF, yang merupakan deteksi awal varian omicron.

"Sebenarnya kita masih membutuhkan itu, sekali lagi (WGS dan SGFT) bukan untuk diagnosa, tapi untuk memetakan. Sekarang yang sedikit masalah karena reagen yang terbatas, tapi tetap kita lakukan sepanjang pengiriman sampel untuk SGTF dan WGS itu ketat (sesuai kriteria), insya Allah itu bisa kita lalukan," kata Pembayun.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap penyebaran Covid-19. Terlebih, saat ini penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tiap harinya selalu meningkat signifikan, bahkan di atas 500 kasus per hari.

"Harapan saya warga itu tetap bisa menggunakan prokes dengan benar dan juga masker dengan benar, faktual omicron itu sudah ada di Yogya, bagi saya yang penting hati-hati," kata Sultan.

Pihaknya juga akan mengaktifkan kembali perangkat penanganan dan pencegahan Covid-19 hingga ke tingkat kelurahan. Seperti mengaktifkan kembali posko hingga Jaga Warga, termasuk menerapkan pembatasan-pembatasan sesuai dengan PPKM Level 3 yang sudah berlaku di DIY sejak 8 Februari 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement