REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana meluncurkan vaksinasi Covid-19 untuk balita. Menurut dokumen Food and Drug Administration (FDA), Rabu (9/2), hal itu bakal diputuskan setelah 21 Februari mendatang.
FDA sedang mengkaji untuk memberi otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech untuk kalangan balita. Pengkajian dilakukan karena vaksin tersebut tak memenuhi target utama dalam uji klinis pada anak-anak berusia dua hingga empat tahun.
Penasihat eksternal FDA dijadwalkan membahas apakah akan merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech bagi balita pada 15 Februari mendatang. Peluncuran vaksin bagi satu-satunya kelompok usia yang belum memenuhi syarat mendapatkan suntikan akan dimulai kurang dari sepekan setelah pertemuan.
Menurut dokumen Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pemerintah AS berencana mengirimkan 10 juta dosis awal vaksin Pfizer-BioNTech ke negara-negara bagian dan entitas lain sebelum akhir Februari. Hal itu dilakukan jika FDA mengizinkan penggunaannya.
CDC mengatakan akan ada pasokan tambahan di luar 10 juta dosis pertama. Yurisdiksi serta mitra apotek federal akan menerima pengiriman dosis kedua dan ketiga pada 23 Februari dan 25 Februari atau sekitar seminggu setelah rekomendasi CDC. Menurut CDC, ada sekitar 18 juta anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun di AS.
Jika vaksin diizinkan untuk diberikan, balita akan menerima dosis yang lebih rendah. Saat ini AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi akibat Covid-19. Negeri Paman Sam sudah mencatatkan 77,2 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 911 ribu jiwa.