Kamis 10 Feb 2022 21:54 WIB

Kemenhub Siapkan Strategi Optimalisasi Tol Laut 2022

Strategi pertama dalam optimalisasi tol laut adalah menggunakan aplikasi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi optimalisasi tol laut 2022. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Suprihatin mengatakan terdapat tiga strategi utama yang akan dioptimalkan pada tahun ini.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi optimalisasi tol laut 2022. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Suprihatin mengatakan terdapat tiga strategi utama yang akan dioptimalkan pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi optimalisasi tol laut 2022. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Suprihatin mengatakan terdapat tiga strategi utama yang akan dioptimalkan pada tahun ini.

"Tiga strategi ini pertama optimalisasi menggunakan aplikasi, optimalisasi kinerja di pelabuhan muat, dan inovasi pola konektivitas dan perdagangan baru," kata Mugen dalam Webinar Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut Dalam Mendukung UMKM, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Mugen menjelaskan, dalam optimalisasi penggunaan aplikasi, Kemenhub tengah melakukan pengembangan pembayaran elektronik. Selain itu juga dengan melakukan sinkronisasi BRISTORE. Sebab saat ini, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub sudah berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengintegrasikan aplikasi Sitolaut dengan layanan perbankan digital BRI.

Selanjutnya, dalam optimalisasi kinerja kapal tol laut di pelabuhan muat, Mugen menegaskan optimalisasi akan dilakukan di pelabuhan tol laut dan sistem window kapal. "Salah satu penyebab waktu singgah terlalu lama, fasilitas pelabuhan, culture buruh bongkar muat. Jangan sampai kapal tol laut stay di pelabuhan terlalu lama supaya pergerakannya efisien," jelas Mugen.

Lalu untuk inovasi pola konektivitas dan perdagangan baru, Mugen menuturkan Kemenhub akan memaksimalkan hub and spoke serta distribusi dari wilayah food estate, kawasan ekonomi khusus, dan industri baru. Begitu juga dengan konektivitas multimoda ke wilayah hinterland dan penggunaan kapal sesuai dengan kebutuhan.

Baca: Dirut Pertamina Nilai Konversi Energi Harus Murah untuk Masyarakat

Mugen menjelaskan muatan yang diangkut tol laut saat ini terus meningkat. Dia mengatakan muatan berangkat tol laut pada 2019 mencapai 7.200 TEUs dan pada 2021 sudah mencapai 18 ribu TEUs. Lalu untuk muatan balik menurutnya juga mengalami tren peningkatan hingga saat ini mencapai 5.869 TEUs.

Dia menambahkan, sejak 2020 juga selain mengoperasikan kapal untuk tol laut juga menitipkan kontainer kepada pelaku usaha pelayaran. "Kalau memang sudah ada jalur komersial je daerah 3TP, kita lebih efisien titip kontainer. Tol laut juga bukan untuk mematikan pelayaran komersil," ujar Mugen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement