REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman pada Kamis (10/2/2022) meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan dengan Ukraina dan terlibat dalam dialog untuk menemukan solusi diplomatik atas krisis tersebut.
“Apa yang kami harapkan dari Rusia sekarang adalah langkah-langkah yang jelas untuk mengurangi dan mengurangi ketegangan saat ini di kawasan itu. Pada saat yang sama, kami siap untuk terlibat dalam dialog yang berarti dengan Rusia mengenai masalah keamanan Eropa,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada konferensi pers bersama dengan para pemimpin negara-negara Baltik di Berlin.
Scholz menggarisbawahi bahwa negara-negara Barat bersatu dan siap untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, jika Moskow melakukan serangan lebih lanjut ke Ukraina.
“Kami ingin memperjelas bahwa setiap agresi militer lebih lanjut terhadap Ukraina akan memiliki konsekuensi politik, ekonomi, dan strategis yang serius bagi Rusia,” kata dia.
Rusia baru-baru ini mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Kremlin dapat merencanakan serangan militer lain terhadap tetangga bekas Sovietnya. Moskow membantah sedang bersiap untuk menyerang dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan. Kremlin juga mengeluarkan daftar tuntutan keamanan dari Barat, termasuk penghentian penempatan pasukan ke beberapa negara bekas Soviet, dan jaminan bahwa Ukraina dan Georgia tidak akan bergabung dengan NATO.
Baca juga:
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dengan Bank Dunia Dorong Pemulihan Ekonomi
Ini Daftar 229 Token Kripto yang Sah Diperdagangkan di Indonesia
YouTube Tawarkan Ide Verifikasi NFT