REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut bahwa keputusan mundur dari Piala AFF U-23 2022, yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, merupakan usulan dari pelatih tim nasional Shin Tae-yong. Pertimbangan Shin adalah timnas U-23 nyaris tak pernah menjalani pemusatan latihan (TC) dengan skuad lengkap.
"Pada tanggal 9 Februari 2022, Shin Tae-yong bersurat kepada saya selaku ketua umum PSSI untuk mengambil keputusan agar membatalkan keberangkatan skuad ke Kamboja dengan alasan banyak pemain kena Covid-19," ujar Iriawan, Jumat (11/2/2022).
Menurut Iriawan, Shin memanggil total 32 pemain untuk TC tetapi yang benar-benar berlatih secara reguler sampai akhir adalah 21 orang. "Latihan menjadi tak maksimal. Banyak pemain memperkuat klub. Namun alasan utama memang Covid-19," ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Begitu mendapatkan permintaan dari Shin Tae-yong, Iriawan membawanya ke dalam rapat terbatas komite eksekutif pada Kamis (10/2/2022) malam. Kebetulan, berdasarkan tes usap PCR pada tanggal 10 Februari 2022, tujuh pemain timnas U-23 ternyata positif Covid-19.
Oleh karena itu, mempertimbangkan usulan Shin dan situasi yang ada, PSSI pun memutuskan timnas U-23 tidak akan tampil di Piala AFF U-23 2022 yang berlangsung di Kamboja. Kebijakan tersebut, kata Iriawan, sangat berat bagi PSSI yang ingin mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23. Namun, langkah tegas harus diambil demi kemanusiaan dan kesehatan.
"Kalau dibilang sedih, ya, sedih. Teman-teman AFF sebenarnya juga berharap Indonesia ikut serta karena kehadiran kami paling ditunggu. Suporter kita kan banyak sekali. Akan tetapi, alasan kesehatan adalah yang terpenting," tegas purnawirawan polisi berpangkat akhir komisaris jenderal tersebut.
Saat ini, Iriawan memastikan PSSI fokus memulihkan para pemain yang harus diisolasi karena Covid-19. PSSI memutuskan mundur dari Piala AFF U-23 2022 lantaran tujuh pemain positif Covid-19 dan empat orang lainnya wajib isolasi lantaran menjalin kontak erat.
Selain itu, ada tiga pemain cedera sehingga Indonesia tidak memiliki cukup pemain untuk berlaga di turnamen tersebut. Tujuh nama yang positif Covid-19 adalah Ronaldo Joybera Junior, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi. Ditambah pula satu ofisial timnas.
Mereka yang kontak erat dan wajib menjalani isolasi yakni Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinan. Tiga pemain yang cedera yaitu Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal. Mereka cedera saat memperkuat klub masing-masing di Liga 1 Indonesia.
Situasi itu membuat Indonesia hanya memiliki seorang kiper, Muhammad Riyandi. Namun, Riyandi baru saja menjalani karantina selama 10 hari.