Ahad 13 Feb 2022 12:50 WIB

Paman Birin Berziarah ke Makam Habib Anis bin Alwi al-Habsyi

Paman Birin adalah sosok kepala daerah yang kerap ziarah ke makam para ulama

Paman Birin menyempatkan ziarah ke Makam Habib Anis bin Alwi al-Habsyi, Sabtu (12/2/2022) malam .
Foto: Pemprov Kalsel
Paman Birin menyempatkan ziarah ke Makam Habib Anis bin Alwi al-Habsyi, Sabtu (12/2/2022) malam .

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin adalah sosok kepala daerah yang kerap ziarah ke makam para ulama serta gemar bersilaturahim dengan para alim ulama. Hal itu ia sempatkan di sela aktivitasnya sebagai Gubernur Kalimantan Selatan, baik saat melakukan kegiatan formal pemerintahan maupun menghadiri undangan masyarakat.

Seperti saat berada di Solo, Jawa Tengah, memenuhi undangan Eksibisi Turnamen Sepakbola Antar Wartawan se-Indonesia Memperebutkan Piala Wali Kota Solo dari Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Paman Birin menyempatkan ziarah ke Makam

Baca Juga

Habib Anis bin Alwi al-Habsyi, Sabtu (12/2/2022) malam lalu.

Dikutip dari siaran pers, Ahad (13/2/2022), Habib Anis bin Alwi al-Habsyi adalah seorang ulama Indonesia keturunan Ulama besar Asal Hadramaut yaitu Al Imam Al Arifbillah Al Allamah Al Qutb Al Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi, pengarang Maulid Habsyi. Habib Anis lahir di Garut Jawa Barat pada tanggal 5 Mei 1928. Ayahandanya bernama Habib Alwi, seorang putera dari Habib Ali Al-Habsyi (Muallif Simtuddurar).

photo
Paman Birin menyempatkan ziarah ke Makam Habib Anis bin Alwi al-Habsyi, Sabtu (12/2/2022) malam . - (Pemprov Kalsel)

Habib Anis adalah cucu daripada pengarang salah satu kitab maulid yang banyak dibaca oleh umat muslim Indonesia. Sedangkan ibunda Habib Anis bernama Khadijah. Ketika Habib Anis berumur 9 tahun, keluarga Habib Anis hijrah ke Solo, sampai pada akhirnya mereka menetap di kampung Gurawan, Pasar Kliwon, Solo.

Sejak kecil, Habib Anis dididik oleh ayahnya sendiri, Habib Alwi. Ia juga bersekolah di madrasah Ar-Ribathah yang terletak di samping sekolahannya. Habib Anis tumbuh menjadi seorang pemuda cerdas, alim bidang agama dan berakhlak luhur. Habib Ali Al-Habsyi, adik beliau menyebut kakaknya seperti “anak muda yang berpakaian tua”.

Tentang maqam ilmu dan akhlak yang dimiliki Habib Anis, salah satu cucunya yang bernama Muhammad bin Husain mengungkapkan sosok Habib Anis sebagai orang yang mempunyai hati teguh.

Beliau dikenal di kalangan masyarakat Kota Solo maupun Indonesia. Habib Anis Lahir  5 Mei 1928, Kabupaten Garut. Habib Anis Meninggal 6 November 2006, Surakarta dalam usia sekitar 78 tahun bertepatan 1437 Hijriah.

Saat berada di Makam Habib Anis, berlokasi Jalan Gurawan Pasar Kliwon Solo, Paman Birin membacakan Surah Yaasin sekaligus memanjatkan doa untuk ulama besar tersebut. Paman Birin memang gemar ziarah ke makam ulama dan silaturahim para ulama di banua.

Bukan hanya di Kalsel, bila ada kunjungan ke Jakarta, ia juga sempatkan ziarah ke Makam Habib Husein Bin Abubakar Al Idrus di kawasan Masjid Luar Batang Jakarta Utara. Dalam publikasi media baru-baru ini, Paman Birin bersama Buya Arrazy Hasyim juga sowan ke sejumlah ulama di Martapura Kalimantan Selatan. Ulama yang dikunjungi antara lain silaturahim dengan Guru Wildan Salman, Guru Ahmad Sya’rani Tayib dan Habib Ali bin Abdullah Alaydrus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement