Senin 14 Feb 2022 11:20 WIB

Pengrajin Tahu di Bandung Ancam Mogok Produksi karena Harga Kedelai Mahal

Produsen tahu mengurangi produksi agar tidak merugi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Aktivitas pegawai yang tengah memproduksi tahu di sentra tahu Cibuntu, Kota Bandung. Para pengrajin tahu mengancam akan mogok produksi akibat harga kedelai yang naik, Senin (14/2/2022).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Aktivitas pegawai yang tengah memproduksi tahu di sentra tahu Cibuntu, Kota Bandung. Para pengrajin tahu mengancam akan mogok produksi akibat harga kedelai yang naik, Senin (14/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pengrajin tahu Cibuntu, Kota Bandung yang tergabung pada Paguyuban Pengrajin Tahu mengancam mogok produksi akibat harga kacang kedelai yang terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut berimbas pada produksi tahu yang harus dikurangi agar tidak merugi dan terserap konsumen.

"Untuk mogok, mudah-mudahan bisa mengurangi harga kacang kedelai," ujar Didin Muhidin salah seorang pengrajin tahu Cibuntu di Kota Bandung saat ditemui, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, rencana mogok massal Paguyuban Pengrajin Tahu akan dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 23 Februari. Pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada petugas kepolisian.

Sebelum rencana mogok saat ini, pihaknya sempat melaksanakan mogok produksi pada pertengahan tahun 2020 akibat harga kedelai yang naik. Ia mengaku sudah mengeluhkan harga kedelai kepada instansi terkait tetapi belum direspons.

"Dulu juga pas demo naik di angka Rp 11 ribu. Selama setahun ini naik terus nggak stabil," katanya. Didin melanjutkan saat ini harga kacang kedelai Rp 11.500 per kilogram sedangkan harga standar Rp 8.000.

"Januari ini kemarin di Rp 10.500 terus sampai Rp 11.500 cuma saya sekarang belum update," katanya. Pihaknya membeli kacang kedelai asal Amerika dari distributor yang berada di Bandung.

Pihaknya mengambil langkah pengurangan produksi akibat kenaikan harga kacang kedelai. Sebab, nilai jual tahu yang berkurang kepada konsumen.

"Dampaknya produksi saya mengurangi. Produksi dikurangi karena nilai jual kurang karena saya harus menyesuaikan dengan harga," katanya.

Didin mengatakan, saat ini pihaknya menjual tahu per kotak Rp 53.000 akibat kenaikan harga kacang kedelai. Namun, kenaikan tersebut banyak dikomplain oleh para konsumen.

"Saya per hari 5 ton sekarang kurang. Tidak ada pengurangan (karyawan) cuma untuk kuantitas dikurangi," katanya. Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga kacang kedelai.

Ia menambahkan, kenaikan harga pun tidak hanya terjadi pada kacang kedelai. Saat ini harga plastik bungkus tahu naik menjadi Rp 4.000 per kilogram.

Baca juga:

Polisi Selidiki Tragedi Ritual Tewaskan 11 Orang di Pantai Jember

Soal JHT, Anggota DPR: Masih Belum Puas Juga Membuat Buruh Susah.

Wali Kota Surabaya: Isolasi Terpusat Efektif Cegah Klaster Keluarga

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement