Rabu 16 Feb 2022 01:39 WIB

Kasus Meningkat, Malang Raya Kembali Jalankan PPKM Level 3

Penambahan kasus tidak menjadi masalah selama penyembuhan pasien cepat dilakukan

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMAN 2 Kota Malang, Rabu (4/8).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMAN 2 Kota Malang, Rabu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Wilayah Malang Raya termasuk Kota Malang kembali menjalankan kebijakan PPKM Level 3. Hal ini lantaran jumlah kasus Covid-19 mengalami lonjakan selama beberapa waktu terakhir. 

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, protokol kesehatan (prokes) Covid-19 tetap harus dijalankan terlepas ada atau tidaknya pelevelan PPKM. Masyarakat setidaknya harus menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. 

Baca Juga

"Pak Presiden sudah menyampaikan. Pak Menteri, Pak Luhut juga sudah menyampaikan. Pembatasan orang antara ngerem dan gas kan kita tahu tidak ada pembatasan. Yang penting kita prokes sebelum pandemi, dicabut menjadi endemi," kata Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Selasa (15/2/2022).

Menurut Sutiaji, penetapan level 3 PPKM ini dilatarbelakangi jumlah kasus Covid-19 yang meningkat. Hal ini tidak hanya terjadi di Kota Malang tapi dua wilayah di Malang Raya lainnya. Bahkan, Surabaya dan Sidoarjo juga harus mengalami penurunan level PPKM.

Sutiaji berharap tidak ada manipulasi dengan adanya penambahan kasus Covid-19. Kemudian dia juga berharap masyarakat untuk tidak takut dengan positivity rate Kota Malang. Penambahan kasus tidak menjadi masalah selama proses penyembuhan pasien diakukan dengan cepat. 

Di samping itu, Sutiaji juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu cemas dengan peningkatan kasus Covid-19. "Tetap kita pakai prokes dan tidak boleh mengabaikan, memandang remeh Covid-19," ucap pria berkacamata ini.

Adapun untuk pasien Covid-19 tanpa gejala yang tidak memiliki tempat isolasi memadai di rumah bisa masuk ke Isoter. Para pasien dipastikan akan langsung kembali di rumah apabila sudah tidak bergejala lagi. Hal serupa juga diterapkan dalam proses perawatan pasien Covid-19 di RS Rujukan. 

Menurut Sutiaji, tingkat keterisian tempat tidur di RS Rujukan sudah mencapai 30 persen. Jumlah ini terbilang kecil mengingat total tempat tidur di RS sudah tidak sebanyak seperti sebelumnya. Seluruh RS menyediakan kurang dari 100 tempat tidur, bahkan ada yang hanya menyiapkan 13 dan 12 tempat tidur.

Berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id pada Selasa (15/2/2022) pukul 15.16 WIB, total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 20.409 orang. Dari jumlah tersebut, 16.591 orang sembuh dan 1.137 orang meninggal. Sementara itu, 2.681 orang dinyatakan sebagai kasus aktif sehingga harus menjalani perawatan dan isolasi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement