REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- RW 5 Kedungkrisik Utara, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB). Penetapan itu dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kota Cirebon.
Kampung KB yang diberi nama Baraya itu akan menjadi wadah terintegrasinya program lintas sektor untuk masyarakat. "Harapan kami, setelah diresmikan (menjadi Kampung KB) taraf hidup masyarakatnya lebih baik," kata Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai meresmikan Kampung KB tersebut, Selasa (15/2).
Eti meminta, instansi terkait bergotong royong mewujudkan visi, misi, dan target Kampung KB. Dia pun berharap, para kader konsisten menjalankan program-program yang telah disusun bersama-sama.
"Harus saling mendukung dan bersinergi agar program berjalan optimal," kata Eti.
Menurut Eti, program di instansi terkait yang bersentuhan langsung dengan masyarakat wajib melibatkan kader Kampung KB. Sehingga, manfaat dibentuknya Kampung KB dapat dirasakan masyarakat.
"Keberhasilan Kampung KB ada di tangan masyarakat dan instansi terkait," kata Eti.
Di tempat yang sama, Kepala DPPPAPPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, menjelaskan, RW 5 Kedungkrisik Utara merupakan Kampung KB yang ke-14 sejak pertama dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, beberapa tahun lalu.
"Dari total 22 kelurahan di Kota Cirebon, baru 14 yang sudah dibentuk," tutur Budi.
Kampung KB di RW 5 Kedungkrisik Utara akan menjadi wadah bagi lintas sektor baik pemerintah atau swasta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat berbasis keluarga.
Kampung KB itu juga dibarengi dengan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
"Ini bagian dari upaya pengembangan, penguatan keluarga," ujar Budi.
Budi menambahkan, pihaknya telah menyusun program untuk setahun. Program itu di antaranya Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta), pelatihan mengelola keuangan bekerja sama dengan BJB dan penyediaan bak sampah.
"Sudah dibuat timeline programnya, tinggal dijalankan oleh seluruh kader," tegas Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, Kampung KB di RW 5 Kedungkrisik Utara memiliki 100 keluarga binaan. Mereka akan terlibat langsung dalam program-program tersebut.