Selasa 15 Feb 2022 19:26 WIB

Polemik Aspal Sirkuit Mandalika Sebulan Jelang Balapan dan Respons MGPA-Dorna

Kondisi trek sirkuit Mandalika sempat dikeluhkan pembalap MotoGP saat tes pramusim.

Kru Team Suzuki Ecstar membawa perlengkapan pit board menuju garasi pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (13/2/2022). Kondisi aspal lintasan sirkuit Mandalika sempat dikeluhkan oleh beberapa pembalap.
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Kru Team Suzuki Ecstar membawa perlengkapan pit board menuju garasi pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (13/2/2022). Kondisi aspal lintasan sirkuit Mandalika sempat dikeluhkan oleh beberapa pembalap.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Rahmat Fajar, Antara

Kru dan pebalap MotoGP telah meninggalkan Lombok setelah tiga hari menjajal Sirkuit Mandalika dalam agenda tes pramusim MotoGP 2022. Sayangnya, tes pramusim yang berlangsung pada 11-13 Februari 2020 itu menyisakan catatan negatif terkait kondisi trek atau lintasan sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu.

Baca Juga

Adalah media asing the Race, lewat artikelnya berjudul "Will MotoGP's Newest Circuit Remedy Its Safety Concerns?" yang terbit pada Senin (14/2/2022) mengungkap keluhan para pembalap terkait kondisi lintasan Sirkuit Mandalika. Buruknya permukaan aspal sirkuit bahkan dinilai bisa sampai membahayakan keselamatan pembalap.

Semua berawal sejak kawasan Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras jelang hari pertama tes pramusim, Jumat (11/2/2022). Tes pada hari pertama sampai sempat ditunda karena kondisi trek yang sangat kotor dan banyak ditemukan kerikil seusai lintasan diguyur hujan. 

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, kepada The Race saat itu menyebut, tidak mungkin menjalani balapan dalam kondisi trek yang kotor dan banyak kerikil. "Ada dua alasan, pertama Anda tidak bisa menyalip karena hanya ada satu jalur (untuk membalap) dan sisanya seperti genangan," kata Espargaro.

“Anda menyentuh itu (lintasan yang kotor) dan Anda akan gampang terjatuh, di mana Anda melihat banyak pembalap terjatuh beberapa hari ini," kata Espargaro melanjutkan. Namun, Espargaro yakin, panitia bisa membersihkan lintasan dalam waktu sebulan ke depan sebelum balapan digelar pada 20 Maret 2022.

Kotornya lintasan, kata Espargaro, tidak hanya disebabkan oleh debu atau tanah, tapi juga batuan kerikil. Espargaro bahkan menganalogikan tes pramusim akhir pekan lalu sebagai balapan motocross di mana para pembalap merasakan hantaman kerikil mengarah ke motor dan tubuh mereka. 

Pembalap VR46 Ducati, Marco Bezzecchi, mengonfirmasi kedok (visor) helmnya retak akibat hantaman kerikil hasil cipratan motor di depannya. Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia, bahkan menunjukkan luka memar di lengan kiri bagian atas dan Fabio Quartararo juga mengakui, kerikil sempat menghantam bagian tenggorokannya saat ia membuntuti rekan setimnya di Yamaha, Franco Morbidelli.

Berdasarkan artikel The Race, sempat beredar rumor di paddock pada hari terakhir tes pramusim bahwa kemungkinan jadwal balapan di Mandalika akan diundur sampai akhir tahun, bahkan dipindah ke 2023. Namun, karena promotor Dorna sangat ingin balapan di Indonesia digelar tahun ini, skenario pengunduran jadwal diyakini tidak akan sampai terjadi.

Namun, panitia disarankan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan segera atas keluhan pembalap. Berkaca pada kasus protes para pembalap pada September 2021 lalu, terhadap kondisi lintasan Circuit of the Americas di mana pembalap hanya mau menjalani balapan jika panitia melakukan perbaikan terhadap area trek yang bergelombang (bumpy).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement