REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menegaskan dirinya tidak goyah dengan tekanan bahwa timnya harus memenangkan Liga Champions musim ini. Man City kalah 0-1 oleh Chelsea di final Liga Champions musim lalu di Estadio Dragao, Portugal, pada Mei 2021.
Guardiola sudah pernah dua kali mengangkat trofi Liga Champions saat masih bersama Barcelona. Tapi ia gagal dengan Bayern Muenchen dan Manchester City.
Pekan lalu, pelatih asal Spanyol itu mengatakan, jika tak memenangkan trofi Eropa, maka ia tak merasa gagal berada di Etihad karena sudah sukses di kancah domestik.
''Kalian bisa bertanya sebanyak yang kalian inginkan (soal tekanan). Apa itu mengganggu saya? Tidak!'' ujar Guardiola, jelang pertandingan leg pertama babak 16 besar melawan Sporting Lisbon, Selasa (15/2/2022).
Menurut Guardiola, tampil di Liga Champions saja sudah menjadi sebuah kehormatan. Karena itu timnya dengan senang hati menuju Portugal untuk bertanding dengan baik dan berusaha memenangkan pertandingan.
Guardiola menyatakan, apa yang terjadi di lapangan nanti, akan menentukan langkah Man City ke depannya. ''Pada akhirnya, itu terserah pada pemain di lapangan,'' tegas dia.
Tekanan, kata Guardiola, sudah bukan lagi menjadi persoalan besar, dengan pengalamannya sebagai pelatih. Sehingga wajar, jika tim kalah, lalu akan mendapatkan kritik. Semua itu, lanjut dia, dialami oleh semua pelatih.
''Ini tidak sepenuhnya menjadi masalah. Jika tidak, Anda harus memutuskan untuk melakukan pekerjaan lain,'' jelas Guardiola.