REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyatakan berbagai macam usaha kuliner saat ini semakin dilirik dengan menjamurnya usaha-usaha kuliner, sehingga memberikan banyak pilihan bagi masyarakat di kota itu, dan juga memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Saat ini usaha kuliner menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena banyaknya penikmat kuliner, baik dari warga lokal maupun pendatang dari luar yang berkunjung ke Pontianak," kata Edi Rusdi Kamtono usai membuka Focus Group Discussion (FGD) Asumsi Kerangka Ekonomi Makro Kota Pontianak di Pontianak, Rabu (16/2/2022).
Menurut Edi, tempat usaha yang sedang digandrungi oleh masyarakat adalah usaha kuliner. Meski di tahun ini Kota Pontianak masih dibayang-bayangi ancaman munculnya gelombang ketiga dengan mulai merebaknya Covid-19 varian omicron, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi agar tetap bergerak.
Untuk itu pihaknya gencar melaksanakan program vaksinasi dengan harapan pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak dapat pulih kembali di tahun 2022 ini. "Oleh sebab itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara konsisten, dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," ujar dia.
Edi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak pada tahun 2020 lalu memang mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga minus 3,97 persen. Angka ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian Provinsi Kalbar yakni minus 1,82 persen, dan nasional minus 2,07 persen.
Untuk itu, berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Pontianak dalam upaya pencegahan Covid-19, dan diharapkan mampu mendongkrak performa perekonomian Kota Pontianak tahun 2021 kemarin.
"Hingga saat ini kita masih menunggu data pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang belum dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak," ungkapnya.
Diakuinya, sektor perdagangan sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di Kalbar, sebut saja kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO). Tingkat kunjungan di Kota Pontianak, baik hotel, restoran dan tempat-tempat rekreasi, tidak sedikit disumbang dari warga kabupaten/kota di Provinsi Kalbar maupun luar Kalbar.
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Kota Pontianak ini, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan daerah sehingga memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi di kota ini.
"Kita berharap pola konsumtif pengunjung yang datang ke Pontianak bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian di Pontianak," kata Edi.