Kamis 17 Feb 2022 11:11 WIB

Jubir Kemenlu Rusia Sindir Media AS dan Inggris yang Sebut Negaranya Punya Jadwal Menjajah

Dia mendesak negara-negara Barat untuk berhenti mengobarkan histeria anti-Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Helikopter medis angkatan bersenjata AS mendarat di bandara Rzeszow-Jasionka di Polandia tenggara pada Selasa, 15 Februari 2022, saat pesawat terus membawa pasukan dan peralatan Divisi Lintas Udara ke-82 AS. Pasukan AS tambahan tiba di Polandia setelah Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan 1.700 dan kemudian 3.000 tentara lagi di sini di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina. Sekitar 4.000 tentara AS telah ditempatkan di Polandia sejak 2017.
Foto: AP/AP
Helikopter medis angkatan bersenjata AS mendarat di bandara Rzeszow-Jasionka di Polandia tenggara pada Selasa, 15 Februari 2022, saat pesawat terus membawa pasukan dan peralatan Divisi Lintas Udara ke-82 AS. Pasukan AS tambahan tiba di Polandia setelah Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan 1.700 dan kemudian 3.000 tentara lagi di sini di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina. Sekitar 4.000 tentara AS telah ditempatkan di Polandia sejak 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengejek media Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang telah menyebarkan kabar bahwa negaranya bakal menyerang Ukraina pada Rabu (16/2). Hal itu tak terbukti terjadi dan Rusia justru mengklaim telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina.

“Saya ingin meminta media AS dan Inggris untuk mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya,” kata Zakharova menyindir tudingan-tudingan kepada negaranya pada Rabu (16/2/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Dia mendesak negara-negara Barat untuk berhenti mengobarkan histeria anti-Rusia. Moskow pun meminta mereka berhenti memasok persenjataan ke Ukraina. “Tindakan ini berdampak negatif, baik pada penyelesaian konflik di Donbass maupun situasi secara umum dalam jalur keamanan dan stabilitas di Eropa,” ujar Zakharova.

Zakharova pun mengutip pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyebut negaranya sedang diintimidasi “perang besar”. Zelensky, kata Zakharova, tidak menyebut bahwa Ukraina tengah diintimidasi Rusia.