REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan terus memantau efektivitas metode perawatan Covid-19 akibat infeksi SARS-CoV-2 subvarian dari omicron, BA.2. Sebagian pihak cemas "son of omicron" kebal terhadap beberapa terapi obat antibodi.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 disinyalir masih efektif mengatasinya. Akan tetapi, data awal menunjukkan subvarian omicron tersebut mampu mengalahkan beberapa perawatan Covid-19.
Perawatan antibodi Covid-19 besutan Regeneron dan Eli Lilly dinyatakan tidak lagi mempan melawan galur omicron asli. Varian itu yang menyebabkan hampir semua kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat.
Studi yang rilis pekan ini namun belum ditinjau oleh rekan sejawat menunjukkan subvarian BA.2 resisten terhadap sotrovimab. Obat produksi oleh GSK dan Vir Biotechnology itu tadinya merupakan antibodi monoklonal paling direkomendasikan di AS.
Para peneliti menguji pengobatan pada versi rekayasa virus yang dibuat di laboratorium. Mereka menemukan bahwa BA.2 tidak dinetralisir oleh antibodi monoklonal terapeutik, termasuk sotrovimab.
Jika temuan para peneliti terkonfirmasi melalui studi tambahan dan data dunia nyata, subvarian omicron menyimpan ancaman baru. Terutama, bagi kelompok berisiko tinggi yang respons imunnya tak meningkat berkat vaksinasi.
"Ini adalah sesuatu yang kami amati dengan sangat, sangat cermat," kata dokter spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Rajesh Gandhi, dikutip dari laman NBC News, Sabtu (19/2/2022).
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), subvarian BA.2 belum menyebar luas, masih stabil di angka yang rendah. Per 12 Februari, subvarian tersebut menyumbang sekitar empat persen dari semua kasus Covid-19 baru di AS.
BA.2 kini telah menggantikan strain omicron asli di beberapa bagian Asia, Afrika Selatan, dan Denmark. Entah mengapa, hal serupa belum terjadi di AS. Meski demikian, para ilmuwan tetap waspada.
Berbagai pengobatan terus dikembangkan. Gandhi menginformasikan bahwa obat bebtelovimab besutan Eli Lilly kini telah melalui uji klinis dan efektif melawan semua varian dan turunannya, termasuk BA.2.