Ahad 20 Feb 2022 15:25 WIB

Dies Natalis ke-75 HMI, Ketum Tawarkan Gagasan Islam Empowering

Ketum HMI mendorong realisasi fungsi dan peran solutif Islam dalam kehidupan

Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PB HMI menyampaikan pidato pada Malam Puncak Dies Natalis Ke-75 HMI yang mengambil tema
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum PB HMI menyampaikan pidato pada Malam Puncak Dies Natalis Ke-75 HMI yang mengambil tema "Arah Baru HMI, Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas 2045" di Puri Begawan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Dia menekankan tawaran gagasan Islam empowering dan solutif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Raihan Ariatama menawarkan gagasan Islam empowering sebagai paradigma keislaman dan keindonesiaan HMI untuk menjawab berbagai persoalan umat dan bangsa. 

Hal tersebut disampaikan oleh Raihan Ariatama dalam Pidato Ketua Umum PB HMI pada Malam Puncak Dies Natalis Ke-75 HMI yang mengambil tema "Arah Baru HMI, Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas 2045" di Puri Begawan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022) 

Baca Juga

Raihan menyebut daripada terlibat dalam pusaran polemik warisan masa lalu antara Islam dan negara yang tidak menentu arahnya, lebih baik bagi HMI untuk mendorong paradigma keislaman yang compatible, yang berorientasi masa depan. 

"Paradigma keislaman yang kita majukan haruslah menjadi bagian dari solusi persoalan bangsa. Dengan kata lain, agama tidak sekadar menjalankan fungsi korektifnya, melainkan juga menjalankan peran dan fungsi solutifnya dalam cita-cita kebangsaan kita," terang Raihan. 

"Jika Nurcholis Madjid dengan Islam Modernis-nya, Kuntowijoyo dengan Islam Profetik-nya, Moeslim Abdurrahman dengan Islam Transformatif-nya, maka generasi HMI saat ini harus meneguhkan keislaman dan keindonesiaannya dalam bingkai Islan empowering, Islam yang memberdayakan," tegasnya. 

Raihan menerangkan bahwa Islam menjadi sumber nilai sekaligus inspirasi untuk memberdayakan umat dan bangsa sebagai langkah aksi dan kontribusi nyata. 

"Islam empowering mengedepankan keislaman-keindonesiaan yang inklusif sekaligus meneguhkan keberpihakannya pada pemberdayaan masyarakat melalui aksi-aksi nyata, seperti pembangunan kantong-kantong ekonomi masyarakat melalui entrepreneurship," terang Raihan. 

Lebih lanjut, Raihan menegaskan bahwa Islam yang memberdayakan merupakan misi generasi yang membutuhkan kolaborasi dadi banyak pihak, sehingga kita bisa berdaya bersama dan tidak ada yang ditinggalkan, no one left behind. 

Malam Puncak Dies Natalis Ke-75 HMI dihadiri oleh alumni-alumni HMI, di antaranya politisi senior Akbar Tandjung yang menerima HMI Award atas dedikasinya selama ini kepada organisasi dan Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia yang sekaligus memberikan orasi ilmiah tentang arah kebijakan investasi Indonesia. 

Selain itu, pada Malam Puncak Dies Natalis Ke-75 HMI ini, turut diselenggarakan Launching Pusat Inkubator Kewirausahaan HMI dan Pusat Data HMI.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement