Ahad 20 Feb 2022 23:39 WIB

Jarak Luncur Awan Panas Merapi Pekan Ini 2,5-2,8 Kilometer

BPPTKG melaporkan guguran awan panas menuju Sungai Bebeng berjarak 2 km

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 5 Februari 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 48 guguran dengan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh km serta sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 5 Februari 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 48 guguran dengan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh km serta sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pekan ini, teramati tiga kali guguran awan panas ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng berjarak luncur 2.500-2.800 meter. Guguran lava 105 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng berjarak luncur maksimal 2.000 meter.

Pada 19 Februari 2022, terjadi pula 27 guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya. Sedangkan, pada 20 Februari 2022, ada enam guguran lava pijar periode 00.00-06.00 dengan jarak luncur maksimum sama.

Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut. Berdasarkan analisis morfologi 11-17 Februari 2022, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Baik dari kubah lava barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya saat ini sebesar 1.670.000 meter, sedangkan kubah tengah saat ini sebesar 3.007.000 meter. Intensitas kegempaan pada pekan ini masih cukup tinggi.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak 0,5 centimeter per hari. Intensitas curah hujan sebesar 69 milimeter per jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada 12 Februari 2022.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (18/2).

Dari pantauan periode tersebut, disimpulkan aktivitas vulkanik dari Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Karenanya, status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan dalam tingkat siaga atau level dua.

Potensi bahaya guguran lava dan awan panas selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Bedog, Krasak dan Bebeng tujuh kilometer. Tenggara meliputi Sungai Woro tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.

"Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," ujar Hanik.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Serta, mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement