REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bayi biasanya akan mengalami gumoh pada usia beberapa minggu. Hal ini karena sistem pencernaannya sedang menyesuaikan dengan proses penerimaan makanan yang baru.
Penny Warner dalam buku 365 Tip Mengasuh Bayi mengungkapkan bayi sebelumnya terbiasa makan melalui tali pusar saat berada di dalam kandungan. Namun saat dilahirkan, bayi harus makan melalui mulut.
Menurut Penny, bayi bisa gumoh saat terkena guncangan, minum susu terlalu banyak, menelan udara, atau minum terlalu tergesa-gesa. Bayi biasanya gumoh sebanyak kurang lebih satu sendok teh.
Orang tua tidak perlu khawatir apabila anak mengalami gumoh selama muntahannya tak terlalu kuat. Namun apabila orang tua tetap bersikukuh ingin anak terhindar dari gumoh, berikut ini tip sederhana.
1. Mulailah lebih dahulu
Usahakan untuk memberi susu pada bayi sebelum dia lapar. Dengan demikian, bayi tidak akan tergesa-gesa saat minum susu.
2. Sendawakan bayi
Sendawakan bayi sebelum mulai menyusui dengan payudara yang lain. Hal ini bisa juga dilakukan setelah anak meminum beberapa ons susu dari botol. Menyendawakan bayi setidaknya bisa membantu menghilangkan udara yang ditelan.
3. Posisikan bayi dengan benar
Setelah menyusui, cobalah orang tua untuk menegakkan posisi bayi. Cara ini bisa menghindari gumoh dan membantu pencernaannya.
4. Pegang bayi dengan mantap
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah cara memegang bayi. Orang tua diharapkan tidak mengguncang bayi setelah dia menyusui. Jika ini ditaati, maka anak bisa terhindar dari gumoh atau muntah.
5. Periksa puting
Jika Anda menggunakan botol, periksa ukuran lubang puting botol susu. Perhatikan agar tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
6. Periksa warnanya
Memeriksa warna gumoh adalah hal yang harus diperhatikan oleh orang tua. Apabila muntahan bayi berwarna hijau, maka harus segera menghubungi doker.
7. Berilah waktu
Orang tua harus ingat bahwa sistem pencernaan bayi membutuhkan penyesuaian. Gumoh biasanya akan berkurang ketika bayi berumur enam bulan atau sebelumnya.