Senin 21 Feb 2022 13:44 WIB

Reaksi Kafir Quraisy Terhadap Kabar Isra Miraj Nabi Muhammad

Usai menerima perintah sholat, Nabi Muhammad kembali ke Makkah.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Reaksi Kafir Quraisy Terhadap Kabar Isra Miraj Nabi Muhammad. Foto:   Infografis Tiga Hal Penting dalam Isra Miraj
Foto: Infografis Republika
Reaksi Kafir Quraisy Terhadap Kabar Isra Miraj Nabi Muhammad. Foto: Infografis Tiga Hal Penting dalam Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Melansir laman aboutislam.net dalam perjalanan Isra miraj ini, ia menyaksikan hamparan alam semesta serta hubungan antara kehidupan kita di dunia ini dan kehidupan dunia lain yang semakin besar.  Karena Nabi berangkat dari rumah sepupunya Ummu Hani', tempat dia menginap malam itu, ke rumahnyalah dia kembali. 

Semua orang di rumah segera bangun. Setelah mereka selesai shalat subuh, Nabi menceritakan perjalanannya kepada Ummu Hani.

Baca Juga

Sebagai seorang yang sangat percaya, dia menerima apa yang dikisahkan Nabi sebagai kebenaran. Ketika dia akan pergi, berniat untuk pergi ke masjid, Ummu Hani menghentikannya.

"Saya khawatir orang tidak akan percaya dirimu ya Rasulullah jika memberi tahu mereka apa yang baru saja  dirimu katakan kepada saya," ujar Ummu Hani.

Nabi menjelaskan niatnya untuk memberi tahu mereka meskipun mereka tidak akan percaya padanya. Ketika dia sedang duduk di masjid, dia benar-benar tenggelam dalam pikirannya. 

Abu Jahal, musuh Islam, menyadari hal itu dan mendatanginya untuk bertanya, 

“Ada kabar?” Nabi menjawab: “Ya. Saya dibawa tadi malam ke Yerusalem.” 

Memastikan bahwa dia telah mendengarnya dengan benar, Abu Jahal bertanya: "Ke Yerusalem?" Jawaban Nabi yang jelas datang dengan tegas.

Menyadari bahwa ada kesempatan untuk menentang Nabi Muhammad dan pesannya, Abu Jahal bertanya kepadanya, 

“Jika saya memanggil yang lain untuk datang, apakah Anda akan mengulangi kepada mereka apa yang baru saja Anda katakan kepada saya?” Tanpa ragu, Nabi berkata: “Ya.” 

Maka Abu Jahal melakukan apa yang ingin dilakukan Nabi, yaitu mengumpulkan orang-orang untuk menceritakan perjalanannya kepada mereka. Ketika Nabi menyelesaikan ceritanya, semua orang mengungkapkan ketidakpercayaan dengan satu atau lain cara. 

Beberapa orang bertepuk tangan, beberapa meletakkan tangan di atas kepala dan yang lain mencemooh. Salah satu dari mereka bertanya tentang kafilah yang dikirim orang Quraisy ke Suriah. 

Nabi memberikan jawaban rinci tentang kondisinya dan menentukan waktu kedatangannya. Mereka keluar pada waktu yang ditentukan dan yang mengejutkan mereka, ada kafilah dalam kondisi yang persis sama seperti yang telah dijelaskan oleh Nabi. 

Namun, itu tidak mempengaruhi atau melemahkan penentangan mereka terhadap Nabi. Ketika kisah Nabi tentang perjalanannya selesai, ada banyak orang kafir yang berkeliling ke setiap penjuru Makkah untuk menceritakan apa yang bagi mereka terdengar sebagai kisah paling luar biasa yang pernah diceritakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement