Selasa 22 Feb 2022 09:56 WIB

Konflik Rusia-Ukraina Kembali Tekan IHSG, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Dikoleksi

Investor asing melepas saham-saham blue chip sehingga membuat indeks LQ45 tertekan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali turun di bawah level 6.900 atau tepatnya ke posisi 6.879,81 pada hari ini, Selasa (22/2/2022).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali turun di bawah level 6.900 atau tepatnya ke posisi 6.879,81 pada hari ini, Selasa (22/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya ketegangan geopolotik antara Rusia dan Ukraina kembali menekan pasar saham. Hal tersebut tecermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kembali turun di bawah level 6.900 atau tepatnya ke posisi 6.879,81 pada hari ini, Selasa (22/2/2022).

Indeks saham lainnya di Asia juga mengalami penurunan cukup tajam, seperti Nikkei yang terkoreksi 1,98 persen, Hang Seng amblas 2,24 persen, dan Shanghai Composite terpangkas 1,16 persen. "Indeks saham di Asia dibuka turun seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukrania," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

Di dalam negeri, investor asing melepas saham-saham blue chip sehingga membuat indeks LQ45 berada dalam tekanan. Beberapa saham yang dilepas, antara lain, TLKM yang melemah 0,46 persen, ASII melemah 0,90 persen, BUKA terkoreksi 1,66 persen, dan MNCN jatuh hingga 1,09 persen.

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan melemah hari ini. Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah pecahan, Donetsk dan Luhansk, di bagian timur Ukraina sebagai entitas mandiri dan menggambarkan Ukraina sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Rusia.  

Lebih lanjut, Putin memerintahkan pengerahan pasukan ke dua wilayah pecahan tersebut untuk misi menjaga perdamaian. "Ini tentunya adalah sebuah langkah yang menghambat perundingan damai yang sedang di usahakan oleh Eropa, khususnya Prancis," kata Phillip Sekuritas Indonesia. 

Di tengah sentimen negatif ini, Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasi sejumlah saham. 

ASSA   

Short Term Trend  : Bearish 

Medium Term Trend  : Bearish 

Trade Buy           : 2.590 

Target Price 1   : 2.710 

Target Price 2   : 2.760 

Stop Loss           : 2.480 

INTP 

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Sideways 

Trade Buy           : 11.250 

Target Price 1   : 11.800 

Target Price 2   : 12.075 

Stop Loss           : 10.700 

PMMP   

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Sideways 

Trade Buy           : 464 

Target Price 1   : 498 

Target Price 2   : 516 

Stop Loss           : 430 

TOBA   

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Bullish 

Trade Buy           : 1.480 

Target Price 1   : 1.550 

Target Price 2   : 1.590 

Stop Loss           : 1.410 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement