Selasa 22 Feb 2022 14:52 WIB

Atlet Taiwan Terancam Sanksi karena Berseragam China Saat Olimpiade

Taiwan kecam atlet Olimpiade Huang Yu-ting karena kenakan seragam tim China

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
 Kedatangan Tim China Taipei disebutkan di layar saat Upacara Pembukaan Olimpiade Beijing 2022 di Stadion Nasional. Taiwan kecam atlet Olimpiade Huang Yu-ting karena kenakan seragam tim China. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Kedatangan Tim China Taipei disebutkan di layar saat Upacara Pembukaan Olimpiade Beijing 2022 di Stadion Nasional. Taiwan kecam atlet Olimpiade Huang Yu-ting karena kenakan seragam tim China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI — Pemerintah Taiwan mengecam salah satu atlet olimpiade bernama Huang Yu-ting karena mengenakan setelan tim nasional China dalam video yang beredar daring. Salah satu anggota parlemen Taiwan mengatakan bahwa atlet olimpiade tersebut menggunakan ‘seragam musuh’.

China dan Taiwan telah berselisih selama beberapa dekade. Beijing mengklaim Taipei adalah bagian wilayah negaranya. Sementara itu, Taiwan memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis. Pihak berwenang mengatakan bahwa Huang dapat dihukum atas tindakannya mengenakan baju tim nasional China.

Baca Juga

Huang sudah menghapus video yang memperlihatkan dirinya menggunakan setelan nasional China tersebut. Ia juga menjelaskan penggunaan baju hanya ditujukan sebagai simbol persahabatan Taiwan dan China.

Saat Olimpiade Musim Dingin Beijing berakhir, seorang pejabat Taiwan mengatakan Huang akan diselidiki dan menghadapi hukuman yang pantas atas perintah Perdana Menteri Su Tseng-chang. Pada Senin (21/1/2022), Su menegaskan penyelidikan atas tindakan Huang sedang berlangsung.

"Atlet di tim nasional harus menjaga martabat dan kehormatan Taiwan," ujar Su dalam sebuah pernyataan dilansir Channel News Asia, Selasa (22/2/2022).

Su menuding perilaku Huang sangat tidak pantas dan gagal memenuhi harapan publik. Atlet berusia 33 tahun itu termasuk di antara empat atlet Taiwan yang berlaga di Olimpiade Beijing selama dua pekan terakhir. Huang juga memantik kemarahan publik selama Olimpiade Beijing ketika mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media China bahwa dirinya merasa seperti di rumah sendiri saat berada di Beijing.

Huang juga sempat mengatakan bahwa dalam ajang olahraga, semua yang terlibat tidak membeda-bedakan kebangsaan. Ia menegaskan semua atlet dari berbagai negara berteman baik secara personal. "Biarkan olahraga menjadi olahraga. Dalam olahraga, kami tidak membedakan kebangsaan. Kami semua berteman baik secara pribadi,” jelas Huang melalui unggahan di Facebook, meski kemudian menghapusnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement