Selasa 22 Feb 2022 15:22 WIB

Sejumlah Perajin Tahu di Tasikmalaya Masih Produksi

Produksi tahu itu tidak untuk dikirim ke pasar pada hari ini juga tapi Kamis (24/2)

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah perajin tahu di Kampung Nagrog Kulon, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya masih melakukan produksi pada Selasa (22/2/2022). Produksi tahu itu tidak akan dikirim ke pasar untuk hari ini, melainkan disimpan terlebih dahulu untuk dikirim pada Kamis (24/2/2022). Sebab, saat ini masih dilakukan aksi mogok dari para perajin dan pedagang tahu-tempe.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah perajin tahu di Kampung Nagrog Kulon, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya masih melakukan produksi pada Selasa (22/2/2022). Produksi tahu itu tidak akan dikirim ke pasar untuk hari ini, melainkan disimpan terlebih dahulu untuk dikirim pada Kamis (24/2/2022). Sebab, saat ini masih dilakukan aksi mogok dari para perajin dan pedagang tahu-tempe.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah perajin tahu di Kota Tasikmalaya masih ada yang melakukan produksi saat aksi mogok dilakukan pada Selasa (22/2/2022). Berdasarkan pantauan Republika.co.id di kawasan Kampung Nagrog Kulon, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, masih ada perajin yang melakukan produksi. 

Salah seorang pemilik pabrik tahu di kawasan itu, Nunung (41), mengaku di tempatnya masih memproduksi tahu. Sebab, di pabrik lainnya juga masih ada yang melakukan produksi. "Karena ada yang buat, jadi saya juga buat," kata dia, Selasa.

Baca Juga

Kendati demikian, produksi tahu di tempatnya itu tidak untuk dikirim ke pasar pada hari itu juga. Produksi itu dilakukan untuk pengiriman ke pasar pada Kamis (24/2/2022). Sebab, para pedagang di pasar sudah seluruhnya mogok berjualan tahu. "Dikirim Kamis," kata dia.

Ia berharap, dengan adanya aksi ini, harga tahu di pasaran bisa dinaikkan. Sebab, saat ini harga kacang kedelai terus merangkak naik. Sementara para perajin dan pedagang tahu tidak bisa serta merta menaikkan harga produksinya.

Menurut Nunung, para perajin tahu sudah maksimal dalam memperkecil ukuran produksinya. Karena itu, tak ada solusi lain agar para perajin tak rugi selain dengan menaikkan harga jual tahu.

"Sekarang ini kan paling murah Rp 300 per buah. Maunya naik, biar kalau kacang naik lagi, kita ada modal buat membelinya," kata dia.

Salah seorang perajin tahu di tempat itu, Ipong (32) mengaku tetap disuruh melakukan produksi oleh pemilik tempat. Namun, produksi tahu itu baru akan dikirim ke pasar pada Kamis. 

"Di sini mah kompak mogok tidak kirim ke pasar, tapi untuk produksi masih ada sebagian yang melakukan. Itu disimpan dulu buat dikirim Kamis," kata dia.

Dengan aksi itu, Ipong berharap masyarakat dapat paham apabila harga tahu di pasaran naik. Sebab, saat ini harga kacang kedelai, yang menjadi bahan baku pembuatan tahu, terus naik.

"Sekarang harga kedelai hampir Rp 15 ribu per kilo. Sementara kami susah mau naikin harga. Mangkanya biar semua paham kalau harga tahu ikut naik," kata dia.

Aksi mogok para perajin dan pedagang tahu-tempe di Kota Tasikmalaya sebelumnya sepakat melakukan aksi mogok selama dua hari, yaitu Selasa dan Rabu (23/2/2022). Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa mengerti apabila harga dua kebutuhan itu harus naik, lantaran harga bahan bakunya terus naik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement