Rabu 23 Feb 2022 04:09 WIB

Pemkab Sumedang Siapkan 40.200 Liter Minyak Goreng untuk OP

40.200 liter minyak goreng yang didistribusikan ke lima titik di Sumedang. 

Pedagang antre untuk membeli minyak goreng curah saat Operasi Pasar Minyak Goreng Curah Murah. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Pedagang antre untuk membeli minyak goreng curah saat Operasi Pasar Minyak Goreng Curah Murah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bekerja sama dengan Bulog Bandung menyiapkan 40.200 liter minyak goreng. Minyak goreng ini disalurkan pada kegiatan operasi pasar di sejumlah kecamatan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kelangkaan barang dengan harga jual Rp14.000 per liter.

"Kami distribusikan ke kecamatan dan desa. Jadi, warga hanya bisa membeli di kantor desa," kata Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan saat peresmian dibukanya operasi pasar murah minyak goreng di Alun-alun Sumedang, Selasa (22/2/2022).

Dia menuturkan, Bulog Bandung menyediakan 40.200 liter minyak goreng yang didistribusikan ke lima titik di Sumedang. Yakni Kecamatan Tanjungsari, Conggeang, Paseh, Darmaraja, dan Sumedang Selatan.

Erwan mengatakan, penjualan minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter itu melibatkan kantor kecamatan dan desa. Ini agar penjualannya merata dan masyarakat di pelosok juga bisa mendapatkannya.

Aparat penegak hukum, kata dia, juga dilibatkan untuk pengawasannya agar penjualannya tepat sasaran dan tidak ada pembelian secara tidak wajar."Kami pantau juga agar tidak dijual dalam jumlah tidak wajar," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto meninjau, langsung pelaksanaan pasar murah minyak goreng dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya di sejumlah tempat di Sumedang. "Akhir-akhir ini minyak goreng sulit dibeli di Sumedang, dan kali ini Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan operasi pasar di lima titik di Sumedang dengan melakukan penjualan kurang lebih 40.200 liter minyak goreng," kata Kapolres.

Dia mengimbau, masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, tidak berkerumun dan menjaga jarak agar terhindar dari penularan Covid-19. "Penegakan protokol kesehatan harus tetap dilakukan, sehingga penjualan akan didorong ke kecamatan untuk disalurkan melalui desa sehingga mengurangi adanya kerumunan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement