Kamis 24 Feb 2022 23:08 WIB

SD Muhammadiyah Implementasikan Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi

SD Muhammadiyah Implementasikan Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
SD Muhammadiyah Implementasikan Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi - Suara Muhammadiyah
SD Muhammadiyah Implementasikan Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi - Suara Muhammadiyah

SD Muhammadiyah Implementasikan Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pengelolaan pembelajaran perlu melihat kesiapan belajar, minat, dan profil murid yang meliputi lingkungan, budaya, gaya belajar, dan kecerdasan majemuk.

Hal tersebut dilakukan supaya tujuan pembelajaran yang diharapakan dapat terwujud, yaitu untuk memastikan setiap murid sukses dalam proses pembelajarannya.

Andi Arfianto, guru Matematika kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, memberi alternatif model pengelolaan pembelajaran yang efektif melalui pembelajaran berdiferensiasi pada materi jaring-jaring balok, Selasa (22/2/2022).

Menurut Andi, pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mendukung dan menyesuaikan gaya belajar serta kebutuhan setiap individu murid di kelas.

“Pembelajaran berdiferensiasi dapat mengakomodir semua murid dengan tipe belajar yang beragam, seperti visual, auditori dan kinestetik,” ujarnya.

Andi kemudian membeberkan empat langkah pembelajaran berdifensiasi. Pertama, yaitu kegiatan menyimak video animasi yang mendemonstrasikan jaring-jaring balok yang bisa dibentuk menjadi bangun ruang balok. Kegiatan ini mengakomodasi murid dengan gaya belajar tipe visual dan auditori.

Kedua, yaitu kegitan menyimak gambar contoh model jaring-jaring balok dengan warna yang menarik. Kegiatan ini mengakomodasi murid dengan gaya belajar tipe visual.

Ketiga, yaitu kegiatan diskusi murid bersama guru untuk menemukan informasi dari kegiatan pertama dan kedua. Informasi yang didapatkan terkait ciri-ciri dari jaring-jaring balok.

Keempat, yaitu kegiatan kolaborasi melalui kerja kelompok dengan anggota maksimal tiga murid. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat jaring-jaring balok dengan petujuk dan bimbingan guru kemudian ditempel di depan kelas. Kegiatan ini mengakomodasi murid dengan gaya belajar tipe kinestetik.

Pembelajaran diakhiri dengan membuat simpulan materi pembelajaran secara bersama-sama antara murid dengan guru.

Menurut salah satu murid kelas V, Rajendra Elvaro Athallah Wibisono, pembelajaran Matematika yang diikutinya sangat seru dan menyenangkan.

“Saya merasa senang dengan pembelajaran Matematika secara berkelompok, semoga kegiatan pembelajaran seperti ini bisa terus dilakukan di kelas,” pungkasnya. (Arifin)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement