Rabu 23 Feb 2022 15:19 WIB

Mogok Produksi Berakhir Hari Ini, Warga di Jabodetabek Bisa Kembali Makan Tahu Tempe

Aksi mogok produksi untuk memberi pesan bahwa harga tahu tempe harus dinaikkan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja merapihkan alat-alat untuk membuat tempe di Pabrik tempe rumahan di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (21/2/2022). Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe wilayah Jabodetabek berakhir hari ini, Rabu (23/2/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pekerja merapihkan alat-alat untuk membuat tempe di Pabrik tempe rumahan di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (21/2/2022). Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe wilayah Jabodetabek berakhir hari ini, Rabu (23/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu tempe wilayah Jabodetabek berakhir hari ini, Rabu (23/2/2022). Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, menyatakan, pedagang maupun masyarakat bisa kembali mendapatkan tahu dan tempe mulai malam ini namun dengan harga yang lebih tinggi.

Ketua Puskopti DKI Jakarta, Sutaryo, mengatakan, aksi mogok produksi memang direncanakan selama tiga hari. "Nanti habis maghrib, sudah ada lagi tahu dan tempe tapi harganya sudah ada kenaikan karena harga kedelai (impor) naik terus," kata Sutaryo kepada Republika.co.id, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Sutaryo mengatakan, aksi mogok produksi dilakukan untuk memberikan pesan kepada para pedagang maupun masyarakat bahwa harga tahu dan tempe memang harus dinaikkan. Menurutnya, mogok produksi adalah media yang paling efektif untuk memberi pemahaman kepada pasar bahwa kenaikan tahu dan tempe bukan keinginan para perajin semata.

Ia pun mengakui beberapa waktu terakhir perajin tahu tempe skala kecil kerap kali mendapatkan tekanan dari pedagang akibat harga tahu dan tempe yang terus meningkat. Padahal, kata Sutaryo, harga kedelai saat ini pun mengalami kenaikan hampir setiap hari.