REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan berkolaborasi melistriki pabrik milik PT Pupuk Indonesia Tbk memakai pembangkit EBT. Langkah ini merupakan bagian dari pembentukan green industry yang diusung Kementerian BUMN.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina mendukung rencana Pupuk Indonesia dalam menciptakan produk pupuk dan turunannya yang ramah lingkungan. Langkah tersebut dalam mencapai net zero carbon 2060.
"Ini merupakan satu dari milestone penting khususnya bagi BUMN. Tiga perusahaan besar BUMN kolaborasi untuk mewujudkan energi masa depan. Green economy akan menjadi leading kedepan," ujar Nicke di Kementerian BUMN, Rabu (23/2).
Nicke menjelaskan nantinya Pertamina akan bekerja sama dengan PLN melakukan studi pengembangan pembangkit EBT apa yang bisa diakselerasi khususnya di wilayah pabrik milik seluruh anak usaha Pupuk Indonesia. "Kita harus menghasilkan achivment dan milestone dalam transisi energi. Dalam kerja sama ini kita akan mewujudkan green energy cluster," ujar Nicke.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan kerja sama dengan Pertamina dalam memberikan akses listrik EBT ke Pupuk Indonesia merupakan langkah kolaboratif yang bisa memberikan keuntungan bagi tiga BUMN.
Apalagi, saat ini dari sisi PLN sendiri sudah siap dalam pasokan listrik berasal energi bersih. Nantinya, dengan kolaborasi ini bisa mendukung Pupuk Indonesia dalam memproduksi green amonia dan blue amonia.
"Ini punya nilai ekonomis. Dengan semangat kolaboratif ini semoga transisi energi juga bisa membuat value cretion. Masalah pembangkit kami alihnya, storage Pertamina alihnya. Pupuk ahlinya pupuk green dan hydrogen," ujar Darmawan.