Rabu 23 Feb 2022 18:37 WIB

Satu Relawan RSDC Wisma Atlet Meninggal, Nakes Kembali dalam Ancaman

Saat ini tengah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di kalangan nakes.

Red: Andri Saubani
Suasana prosesi pelepasan jenazah Tiur Octavia (24) yang merupakan salah satu relawan tenaga kesehatan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Rabu (23/2/2022). Menurut Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel dr Mintoro Sumego, selama covid-19, jumlah relawan tenaga kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 5 orang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana prosesi pelepasan jenazah Tiur Octavia (24) yang merupakan salah satu relawan tenaga kesehatan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Rabu (23/2/2022). Menurut Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel dr Mintoro Sumego, selama covid-19, jumlah relawan tenaga kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 5 orang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati 

Seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta meninggal dunia. Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Kes Mintoro Sumego membenarkan meninggalnya nakes itu saat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Persahabatan.

Baca Juga

"Nakes di Wisma Atlet namun meninggalnya di RSUP Persahabatan," kata Mintoro saat dihubungi Republika, Rabu (23/2/2022).

Mintoro menambahkan, relawan Covid-19 yang bernama Tiur Octavia itu meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi. Proses upacara penghormatan dan pelepasan jenazah dilakukan pada pukul 14.00 WIB tadi di Tower 1 Wisma Atlet.

Tiur sempat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 24 Januari lalu. Tiur kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi, dan sudah dinyatakan negatif Covid-19 sekitar sepekan setelahnya. Namun tak berselang lama, Tiur mengalami perburukan kondisi.

"Pada 14 Februari ada gangguan sesak napas, terus kami rujuk ke RSUP Persahabatan," kata Mintoro .

Ucapan belasungkawa disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban. Ucapan tersebut disampaikan melalui akun Twitter-nya @ProfesorZubairi.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga dan para kolega Tiur Octavia (24), tenaga kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran. Sumbangsihmu untuk kemanusiaan akan selalu dikenang dan kami berterima kasih atas semua yang telah kamu lakukan," kata Zubairi, Rabu (23/2/2022).

Semakin meningkatnya kasus Covid-19 khususnya varian Omicron dengan tingkat penularan lebih tinggi dari varian sebelumnya, berdampak pada positivity rate yang kian tinggi pada nakes. Banyaknya nakes yang tertular dapat menyebabkan kondisi kontingensi sampai krisis nakes.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan kondisi kontigensi nakes merupakan kondisi kekurangan nakes yang masih dapat diatasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

“Sedangkan kondisi krisis tenaga kesehatan merupakan kondisi kekurangan tenaga kesehatan yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan,” katanya.

Strategi pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan pada kondisi kontigensi dan krisis nakes dapat dilakukan melalui internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Strategi internal rumah sakit di antaranya dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan Covid-19.

Dilakukan juga penyediaan transportasi antarjemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi/menunda layanan non emergensi, meningkatkan layanan telemedisin. Perlu juga pelibatan dokter/nakes yang sedang menjalankan isolasi mandiri tanpa gejala dalam pelayanan melalui telemedisin (memberikan telekonsultasi pada staf atau pasien), penugasan khusus pada dokter yang bertugas di manajemen untuk membantu pelayanan (sebagai konsultan), mobilisasi dokter di luar Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Covid-19 untuk membantu tatalaksana pasien di bawah supervisi DPJP, serta meningkatkan kompetensi petugas dalam perawatan isolasi terutama isolasi intensif.

Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu dalam administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes/administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien Covid-19 (dipayungi regulasi izin praktik).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement