Rabu 23 Feb 2022 21:19 WIB

Gandeng Spotify, Kominfo Gelar Kelas Podcast Siberkreasi 2022

Program ini terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik podcast.

Gandeng Spotify, Kominfo Gelar Kelas Podcast Siberkreasi 2022
Foto: istimewa
Gandeng Spotify, Kominfo Gelar Kelas Podcast Siberkreasi 2022

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, bermitra dengan Spotify meluncurkan Kelas Podcast Siberkreasi 2022. Program gratis ini dirancang untuk meningkatkan keahlian pembuatan podcast.

Mulai dari 26 Februari 2022, program ini terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang dunia podcast. Sejak diinisiasi tahun 2020, Kelas Podcast Siberkreasi telah menjangkau lebih dari 30.000 peserta dari seluruh penjuru tanah air. Dengan keikutsertaan Spotify, program ini menargetkan 50.000 peserta tambahan di tahun 2022.

Baca Juga

Peserta akan mendapatkan tips dan trik terbaik tentang cara membuat saluran podcast. Mulai dari mengidentifikasi sasaran pendengar, mengatur transkrip, memanfaatkan media sosial untuk promosi serta mengembangkan podcast dan pelatihan suara; mereka akan dipandu dengan berbagai materi podcast dan ide konten dari para ahlinya. Sebagai bagian dari program ini, peserta juga mendapatkan informasi dari Spotify tentang cara terbaik untuk memanfaatkan Anchor, perangkat gratis dari Spotify untuk membuat dan mendistribusikan podcast mereka.

Sesi pelatihan pertama berjudul, "Suara dari Perempuan untuk Perempuan" akan dilaksanakan tanggal 26 Februari 2022 dan dipimpin oleh para perempuan terbaik di bidangnya. Dipandu oleh Natalie Indry, Penyiar TV dan Radio, peserta dapat belajar dari pembimbing inspiratif seperti Host dan Kepala Penyiaran Kelas Broadcasting Indonesia (Voice Coaching), Bintang Cahaya dan Ida Umamah, seorang mantan jurnalis dan Host "I Think I Wanna Date You." Kelas Podcast Siberkreasi 2022 juga akan menghadirkan sesi pelatihan dari para pakar di beragam bidang seperti olahraga, keagamaan, kelompok disabilitas dan lainnya.

"Sebagai bagian dari upaya percepatan agenda nasional transformasi digital, kita harus berpegang pada prinsip 'tidak ada yang tertinggal, atau tidak seorang pun akan ditinggalkan'. Program tahun ini dirancang lebih tersegmentasi karena semua lapisan masyarakat kita akan dapat menerima substansi dan materi yang lebih sesuai. Kerja sama dengan Spotify ini merupakan langkah nyata dari kami untuk membawa program ini ke lebih banyak anak muda di seluruh Indonesia," ujar Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Penerapan Informatika Republik Indonesia dalam keterangan persnya, Rabu (23/2/2022).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement