Rabu 23 Feb 2022 22:08 WIB

Kebiasaan Tidur Seperti Ini Bisa Melemahkan Imunitas Tubuh

Orang yang tidur enam jam semalam atau kurang, empat kali lebih mungkin terkena flu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kebiasaan tidur yang dapat melemahkan imunitas tubuh. (ilustrasi)
Foto: Republika
Kebiasaan tidur yang dapat melemahkan imunitas tubuh. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah tidur yang didapatkan seseorang dapat menentukan seberapa kuat mereka keesokan harinya? Penulis buku Immunity: The Science of Staying Well, dr Jenna Macciochi, mengatakan kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. 

Dia menyebut, penelitian telah menemukan satu malam tidur yang buruk menyebabkan penurunan dramatis dalam sel pembunuh alami atau garis pertahanan pertama Anda melawan virus dan sel yang berpotensi kanker. Dr Macciochi menyebut, orang yang tidur enam jam semalam atau kurang, empat kali lebih mungkin terkena flu saat terkena virus, dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan lebih dari tujuh jam semalaman untuk tidur.

Baca Juga

Menurut dia, ada juga penelitian yang menunjukkan kurang tidur setelah menerima vaksin dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut. Selanjutnya, tidur merupakan bagian dari proses pemulihan tubuh; itu sebabnya beristirahat saat sakit atau di bawah cuaca sangat penting untuk pemulihan.

"Bukti menunjukkan kurang tidur membuat seseorang kurang mampu mengatasi rasa sakit dan kita lebih mungkin menderita sakit, sakit kepala, atau memburuknya kondisi yang mendasarinya," ujarnya seperti dilansir di laman Express, Rabu (23/2/2022).

Dr Keay mengatakan, kurang tidur juga dapat berdampak pada sistem kardiovaskular. Kurang tidur meningkatkan risiko kondisi yang dikenal sebagai sindrom metabolik yaitu kombinasi dari obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. 

Alasannya adalah tekanan darah turun saat tubuh tertidur, dikombinasikan dengan peningkatan kadar kortisol, pembacaan tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Selain itu, bagian tubuh yang banyak merasakan efek kurang tidur adalah otak. Kabut otak terjadi akibat tidur malam yang buruk atau periode tidur yang buruk.

Sebagai konsekuensi dari kurang tidur, tubuh mengembangkan peningkatan kadar kortisol (hormon alarm) yang dapat berdampak pada otak saat tidak seharusnya.

“Orang cenderung mengalami peningkatan perasaan negatif dan penurunan perasaan positif," kata dr Michaela Thomas.

Selanjutnya, kurang tidur dikaitkan dengan gangguan mood seperti kecemasan dan depresi. National Health Society (NHS) memiliki sejumlah tips tentang cara meningkatkan kualitas tidur jika hal ini menjadi masalah. Tidurlah pada waktu yang teratur, pastikan untuk bersantai, membuat kamar tidur nyaman, dan membuat buku harian tidur semuanya direkomendasikan sebagai cara untuk meningkatkan kualitas tidur.

Selain tidur pada waktu yang teratur, NHS menyarankan olahraga teratur karena dapat membantu meredakan ketegangan di tubuh. Selain itu, Anda juga sebaiknya mengurangi kafein dan berhenti merokok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement