Kamis 24 Feb 2022 12:55 WIB

Silaturahim ke Gontor, Syafruddin: Ponpes Jadi Lokomotif Perubahan Bangsa

Syafruddin juga menyampaikan kuliah umum di Universitas Darussalam Gontor.

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin (kiri) bersama Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof Hamid Fahmi Zarkasyi (kanan) di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (24/2/2022).
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin (kiri) bersama Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof Hamid Fahmi Zarkasyi (kanan) di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (24/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO--Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (24/2/2022). Kunjungan Syafruddin ke Ponpes Gontor untuk silaturahim dan mendiskusikan perkembangan umat Islam di Indonesia.

Syafruddin yang juga Ketua Yayasan Indonesia Mengaji ini disambut langsung Pimpinan Pondok Modern Gontor, Kiai Hasan Abdullah Sahal, Kiai Amal Fathullah Zarkasy, Kiai Akrim Maryat, dan Direktur Kulliyyatu-l-Mu'allimin Al Islamiyyah (KMI) Kiai Masyhudi Subari.

Baca Juga

Kiai Hasan Sahal menuturkan, umat Islam di Indonesia harus bersatu dan bersinergi. Ia berpesan jangan sampai umat Islam di Indonesia dippecah belah. Kiai Sahal juga mengapresiasi tugas dan fungsi DMI untuk memajukan umat.

"Kita harus solid, kuatkan persamaan dan kebersamaan, supaya tidak mudah terbelah," tutur Kiai Hasan Sahal dalam keterangan, Kamis (24/2/2022).

Sementara, Waketum DMI Syafruddin mengatakan, umat Islam harus menjadi lokomotif perubahan untuk perbaikan di segala bidang di Indonesia. Terlebih, umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di Tanah Air. Menurutnya, lokomotif perubahan ini bisa dimulai dari pondok pesantren.

Secara khusus, Syafruddin memuji kiprah Gontor sebagai lembaga pendidikan yang ikut menyatukan umat Islam. "Gontor sejak dulu sebagai lembaga pendidikan, terus membina dan mengedepankan persatuan umat Islam, sebagai perekat umat," ujar Syafruddin.

Sebelumnya, Syafruddin berkunjung ke Universitas Darussalam Gontor dan bersama Rektor UNIDA Gontor Prof Hamid Fahmi Zarkasyi, memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa. Di depan mahasiswa UNIDA, Syafrudin memaparkan tentang tantangan bonus demografi bangsa Indonesia dan peluang anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin di masa depan.

Kunjungan diakhiri dengan ziarah ke makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Tegalsari, Ponorogo. Tegalsari memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan pesantren di Indonesia, karena muara dari hampir semua pesantren adalah Tegalsari, baik secara nasab maupun sanad keilmuan.

Dari Tegalsari itulah lahir pesantren-pesantren salafiyah dan ashriyah yang kini menjadi mainstream pesantren di Indonesia. Dari Tegalsari, rombongan Syafrudin bertolak ke Ponpes Tremas, Pacitan, Jawa Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement