Kamis 24 Feb 2022 16:41 WIB

110 Ribu Ton Minyak Goreng Siap Banjiri Lampung

Truk-truk muatan migor curah tersebut akan masuk ke Lampung dalam sepekan ke depan.

Rep: Mursalin yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Para pedagang dan warga menunggu giliran untuk membeli minyak goreng saat digelar operasi pasar minyak goreng. ilustrasi
Foto: ISTIMEWA
Para pedagang dan warga menunggu giliran untuk membeli minyak goreng saat digelar operasi pasar minyak goreng. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi mengatakan, sudah menyiapkan stok 110 ribu ton minyak goreng (migor) curah untuk dikirim ke wilayah Lampung. Minyak ini untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang ‘kekeringan’ migor. Ia memastikan permasalahan kelangkaan migor di Lampung selesai akhir pekan ini.

“Secara emergensi akan kami kirimkan 10 truk atau 110 ribu ton. Jadi mudah-mudahan masalah kelangkaan minyak goreng di Lampung selesai Minggu ini,” kata Mendag M Lutfi di Bandar Lampung, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, migor sebanyak 110 ribu ton tersebut akan didistribusikan ke tempat-tempat yang mengalami ‘kekeringan’ migor di Lampung selama ini. Truk-truk muatan migor curah tersebut akan masuk ke Lampung dalam sepekan ke depan.

“Mudah-mudahan normal kembali pada akhir minggu depan,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan migor  18 juta liter per bulan di Provinsi Lampung, M Lutfi mengatakan, akan mengirimkan ke perusahaan Crude Palm Oil (CPO) yang ada di Lampung dengan harga Rp 9.300 per kilogram. Pabrik CPO di Lampung yakni PT Tunas Baru Lampung, CV Sinar Laut, dan Domus.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, kedatangan Mendag telah memastikan kelangkaan migor berangsur akan normal lagi, sehingga tidak perlu resah lagi karena sudah ada solusinya. Menurut dia, masing-masing daerah kabupaten/kota di Lampung akan dikirimkan stok migornya.

Ia berharap kepala daerah kabupaten/kota yang mendapatkan jatah pengiriman migor untuk tetap melakukan pengawasan agar distribusinya tepat sasaran. Artinya, migor dalam jumlah kebutuhan daerah tersebut tidak lari kepada kepentingan perorangan untuk komersil.

Pemantauan Republika.co.id, Kamis (24/2/2022), sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu masih terlihat mengantre panjang untuk membeli migor kemasan satu sampai dua liter di toko ritel moderen dalam Kota Bandar Lampung. Mereka rela mengantre sejak pagi sampai siang, dan dari siang sampai petang hanya untuk mendapat jatah beli dua liter migor Rp 28 ribu.

“Saya sudah mengantre sejak pagi saat toko Indomaret baru buka. Saya hanya ingin beli dua liter saja Rp 28 ribu,” kata Ucu (56 tahun), warga Kemiling, Bandar Lampung.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement