Kamis 24 Feb 2022 18:54 WIB

Jokowi Minta Perang Dihentikan

"Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," kata Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Lintar Satria, Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo mendesak Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo mendesak Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemimpin dunia beramai-ramai mengutuk aksi serangan Rusia ke Ukraina yang digencarkan pada Kamis (24/2) pagi ini. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak agar Rusia menghentikan aksi serangannya.

Melalui akun resmi Twitter-nya yang diunggah pada Kamis (24/2) pukul 18:15, Jokowi memperingatkan bahwa perang hanya akan menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia.

Baca Juga

“Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia,” ujar dia.

Sebelumnya, melalui cuitannya, Presiden juga menyampaikan bahwa penanganan krisis di Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Ia pun menekankan, upaya perdamaian ini harus segera dilakukan.

“Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda,” kata Jokowi pada Selasa (22/2/2022).  

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer khusus pada Kamis (24/2/2022) pagi di wilayah Donbas, Ukraina Timur. Menyusul pengumuman tersebut, ledakan besar pun dilaporkan terjadi di Ibu Kota Ukraina, Kyiv dan Kramatorsk.

Menurut Kremlin, para pemimpin separatis di Ukraina Timur sebelumnya telah meminta bantuan Putin untuk memukul mundur agresi dari tentara Ukraina. Sebelumnya, Putin juga telah mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk di Ukraina Timur. Dua wilayah tersebut dikuasai oleh kelompok milisi pro-Rusia.

Putin mengklaim, operasi yang digelar bukan dilakukan untuk menyerang Ukraina, namun untuk melindungi warga sipil di wilayah tersebut. Pada Kamis pagi waktu setempat, terdengar suara ledakan di Ibu Kota Kiev. Disusul rentetan senjata, dan suara sirene yang bergema di seluruh kota.

Jalan tol mengalami kemacetan karena warga bergegas meninggalkan ibu kota. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.

"Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, kota-kota damai Ukraina di serang," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.

"Ini perang agresi, Ukraina akan membela diri dan akan menang, dunia bisa dan harus menghentikan Putin, waktunya untuk bertindak," tambahnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement