Sabtu 26 Feb 2022 07:46 WIB

Sssttt.. Diam-Diam China Ikut Beri Sanksi ke Rusia

China sejak awal menentang sanksi yang dilancarkan oleh AS dan negara-negara Eropa.

Warga melintas di depan gedung kantor bank sentral China, Peoples Bank of China (PBoC). Dua bank milik negara terbesar di China membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia menyusul invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Warga melintas di depan gedung kantor bank sentral China, Peoples Bank of China (PBoC). Dua bank milik negara terbesar di China membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia menyusul invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Selama ini China selalu memposisikan diri sebagai pembela Rusia. Bahkan dalam konflik Rusia-Ukraina, China sejak awal menentang sanksi yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa terhadap Rusia.

Meski tak setuju dengan sanksi negara-negara barat tersebut, China ternyata juga memberikan sanksi terbatas kepada Rusia. Dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (25/2/2022), setidaknya dua bank milik negara terbesar di China membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia.

Baca Juga

Kebijakan perbankan China ini menggarisbawahi batas janji Beijing untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Rusia, salah satu mitra strategis terpentingnya, dalam menghadapi sanksi oleh AS dan sekutunya.

Industrial & Commercial Bank of China Ltd.’s (ICBC) menghentikan penerbitan letter of credit dalam mata uang dolar AS untuk pembelian komoditas Rusia yang siap diekspor. Namun, letter of credit dalam mata uang yuan masih tersedia untuk beberapa klien, tergantung pada persetujuan dari eksekutif senior.

Kebijakan tersebut, menurut sumber internal ICBC, dilakukan menyusul invasi Rusia ke Ukraina, yang memicu gelombang sanksi dari negara-negara termasuk AS, Inggris dan Jepang dan memicu spekulasi bahwa lebih banyak lagi yang akan menyusul. Karena letter of credit terkait komoditas diterbitkan begitu sering, mereka akan menjadi salah satu transaksi pertama yang terkena ancaman sanksi.  

Bank of China Ltd. juga telah membatasi pembiayaan untuk komoditas Rusia berdasarkan penilaian risikonya sendiri. Meski begitu, menurut sumber internal, manajemen Bank of China belum menerima panduan eksplisit tentang Rusia dari regulator keuangan China.

Tanggapan bank-bank China bisa bersifat sementara. Tidak jelas apakah bank-bank China telah menarik diri dari bentuk pembiayaan lain untuk perusahaan dan individu Rusia, dan kebijakan mereka dapat berubah.

ICBC, Bank of China dan China Banking and Insurance Regulatory Commission tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Cabang ICBC Moskow memiliki aset hampir 1 miliar dolar AS pada akhir 2020 dan menawarkan berbagai layanan dalam mata uang yuan, termasuk deposito, pinjaman, penyelesaian lintas batas, dan pembiayaan perdagangan. Bank of China, Agricultural Bank of China Ltd. dan China Construction Bank Corp. semuanya beroperasi di Rusia.

Sementara China Development Bank dan Export-Import Bank of China telah memberikan puluhan miliar dolar kredit ke Rusia sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road) yang digagas pemerintahan Presiden Xi Jinping, mendanai segala hal mulai dari infrastruktur hingga minyak dan gas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement