REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Hujan Lebat yang menyebabkan banjir bandang telah meluas di negara bagian Queensland, timur Australia hingga Sabtu (26/2/2022). Korban jiwa akibat banjir telah bertambah dua orang, sehingga total korban jiwa akibat banjir di negara bagian tersebut menjadi empat.
Pejabat Cuaca Australia memperingatkan adanya banjir besar di seluruh wilayah Queensland. Badai kuat juga diperkirakan akan berlanjut hingga Minggu waktu setempat.
Pihak berwenang pun mengantisipasi lonjakan massa air di sistem sungai Mary melampaui ketinggian 21,95 meter yang tidak pernah terlihat sejak 1999. "Ini akan melebihi peristiwa yang belum pernah terjadi setidaknya dalam 20 hingga 25 tahun," kata Kepala Biro Meteorologi David Grant dalam sebuah pengarahan, dilansir dari reuters, Sabtu.
Dua orang dilaporkan hilang tersapu banjir. "Ini adalah sistem cuaca yang sangat intens dan berbahaya yang berada di tenggara Queensland saat ini," ujar kepala dinas pemadam kebakaran dan darurat negara bagian Greg Leach.
"Tidak ada tanda-tanda akan mereda," imbuhnya.
Dia melaporkan bahwa seorang relawan meninggal dunia ketika banjir menyapu jalan. Saat itu tim darurat menanggapi panggilan untuk bantuan, dan tiga penumpang lainnya diselamatkan.
"Berita tragis bagi kami semalam dengan kekalahan itu," kata Leach. Jasad yang dievakuasi dari banjir di ibu kota Brisbane menjadi kematian lainnya pada Jumat.